Suamiku Bokek jual Aku Jadi Budak Seks Bossku Dan Teman2nya
Berawal ketika Perusahaanku menolak klaim asuransi operasi hati anakku karena terlalu mahal. Perusahaan asuransi bilang pemilik perusahaan menolak klaim tsb dan Vicky, org HRD juga bilang bgt. Karena itu anakku kiki tidak bisa dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya karena Jack si pemilik perusahaan tidak mau membayar.
Aku dan Istriku Cindy tentu saja marah. Vicky pura2 bersimpati tapi kelihatan tidak mau memperjuangkannya. Supervisorku baru saja dipromosikan ke tempat lain dan bosnya pun tiba2 pensiun karena sakit jadi tidak ada yang bisa menghubungkanku atau membantu permasalahanku dengan Jack si pemilik perusahaan. Karena putus asa aku tanya Vicky
bisakah aku ke sekretaris Jack buat jadwal untuk bertemu. Aku sendiri jarang bertemu Jack selama bekerja. Paling Cuma ngobrol ringan di acara perusahaan.
“Bisa saja kamu ketemu Jack,” bilang Vicky. “tapi dari gosipnya, dia mana mau ngasih apa2 kalau gak ada untungnya buat dia.” dewapoker slot tergacor
Jadi pagi ini aku ada janji dengan Jack di kantornya dan mengatakan keluhanku. Jack yang bisa dibilang pendek, kurus, rambut pendek yg mulai keliatan botaknya, umur sekitar 60an mendengar keluhanku kalau anakku akan meninggal kalau tidak dioperasi.
setelah kuceritakan keluhanku, Jack bilang, “nama istrimu Cindy kan?”
“Ya,” Jawabku
“Aku ingat dia waktu pesta natal. Tinggi, rambut sebahu.”
“Ya,” Jawabku
“Ya. Dia sangat menarik.”
“Uh, terima kasih.”
“Ya, Sangat cantik.dan berisi. Kamu beruntung.”
Aku terdiam tak bisa menanggapinya. Kuacuhkan saja tapi jelas matanya jelalatan melihat istriku waktu pesta natal dulu. Padahal itu 11 bulan lalu tapi bosku masih ingat istriku. Sekarang aku ingat dia pernah berdansa dengan istriku waktu aku sedang ke toilet.
“Hmmm,” bilang Jack, melamun. “apa yang dikerjakannya ya?”
“ya, dia kerja paruh waktu ”
“maksudnya apa yg lagi dikerjakannya sekarang. Saat ini? Dia dirumah?”
“oh, ya mungkin. Anak2 sekolah juga dia lg libur.”
“Telpon dia. Ayo makan siang.”
“hari ini?”
“Ya,kamu dan saya dan cindy. Telpon dia. jam stengah satu.di *****.”
setelah itu jack menyuruhku keluar, aku kembali ke mejaku dan menelpon istriku. Dia sedang dirumah tidak sabar mau tahu hasil pertemuannya.
“hai sayang, kamu gak ada kerjaan kan nti siang?”
“Um, ya, Niko, kenapa? Ada apa?”
“gak papa. Jack mau makan siang sama kita.”
“aku juga? kenapa?”
“gak tau.”
“Oh, Nik, aku, gak suka sama dia.”
“kenapa?”
“kemaren waktu pesta natal dia..…mencoba menggodaku .”
aku teardiam. “aku gak tau itu. Kenapa kamu gak bilang?”
“aku…..malu…juga takut kamu marah.” dewapoker slot
“emang ngapain dia?”
“ya….dia ngajak dansa waktu kamu ke toilet dan waktu itu dia merayuku bilang aku sangat cantik dan mengajakku ke kamar hotelnya.”
“Trus kamu jawab apa?”
“aku kaget jadi diam aja. Jadi aku gak jawab apa2.”
” jadi kamu pergi trus selesai?kamu salah denger kali.”
“gak….soalnya dia trus…….memegangku.”
apa? Apa maksudnya memegang? ”
“dia megang dadaku.sambil dansa dia menggerayangiku dan meremas payudaraku.”
aku kaget mendengarnya. pikiranku buntu. tapi aku berpikir ada hal lain yg mendesak. “jadi….ya…..kita…..dia Cuma mau makan siang dengan kita. Kita perlu persetujuannya untuk operasi anak kita.”
“iya aku tahu.”
“kita ketemu di ******* jam stengah satu.”
sekitar jam 12 lebih seperempat kutemui jack dikantornya dan kita naik mercynya ke restoran tersebut. Cindy sudah menunggu disana dekat meja pemesanan.
gak heran jack tertarik ke istriku cindy. Mungkin berisi tapi cantik, dan walaupun sudah punya dua anak tapi badannya masih bagus untuk ukuran wanita berumur 37 tahun. Tinggi istiku sekitar 170 cm, rambut sebahu dengan ukuran payudara cukup besar.
cindy berpakaian kasual, celana jeans dan sweater. Tapi jensnya ketat dan walaupun sweaternya tidak ketat tp tetap terlihat tonjolan dadanya.
Jack menyapa, “Halo, Cindy,akhirnya kita ketemu lagi,” sambil memeluknya dan mencium pipinya walaupun cindy mencoba menjauh.
jack mengajak duduk di meja berbentuk u. cindy duduk ditangah aku disebelah kirinya dan jack disebelah kanannya. Setelah memesan makanan jack mulai berkata
“saya sebenarnya penasaran apa cindy masih cantik seperti yg saya ingat waktu pesta natal dulu. Ternyata sekarang lebih cantik..” sambil tersenyum pada cindy dan memeluknya dengan tangan kirinya. Aku liat cindy gemetar tapi dia tidak berani melawan karena tau apa yang dipertaruhkan disini. “jadi kalian berdua mau saya mengeluarkan berjuta-juta rupiah dan menghambur2kan uang asuransi perusahaan.”
pesanan kami datang dan kita mulai makan jadi jack melepaskan pelukannya tapi dia duduk semakin dekat dengan istriku dan sambil makan dengan tangan kanannya, tangan kirinya ada dibawah meja. Cindy tiba2 kaget. Aku tidak bisa melihat dimana tangan bosku tapi aku yakin tangannya di atas paha cindy. Cindy hanya bisa diam saja.
Jack berbasabasi sedikit sambil kami makan dan aku menunggu kapan kembali membahas masalah asuransi anakku. Jack kembali memeluk istriku dengan tangan kirinya di bahu istriku sambil memain2kan rambutnya.
“saya seorang bisnisman sukses dan KEJAM, saya tidak memberikan banyak uang secara Cuma2, saya mau imbal balik..” tangan kiri Jack turun kebawah ketiak cindy dan kulihat mencoba memegang payudara kiri cindy. Untung tidak sampai semua tapi cindy bisa merasakannya. Memang ini disengaja sebagai tanda.
“jadi gini perjanjiannya? Anakmu dapat operasi. Balasannya saya dapat cindy kira2 selama 2 minggu sampai jadwal operasi dilaksanakan..”
“dapat? maksudnya?” tanyaku.
“kira2 seperti menguasai” jawab jack.dia mengulurkan tangan kirinya dan memegang payudara kiri cindy. “Cindy sangat sexy, niko. Aku bukan mengambilnya darimu. Aku Cuma ingin meminjamnya. Sepadan kan sama nyawa anakmu..”
Cindy Cuma bisa menganga tp tidak bisa berkata2.
“itu syaratnya.titik.ya atau tidak.aku mau kebelakang “silakan diskusikan.”
ketika jack pergi, aku marah, “orang itu betul2 pantas dihajar!”
“astaga,” kata cindy . “dia membuatku takut, tapi kita tidak punya pilihan.”
“pasti ada cara lain,” kataku.
“Tidak ada! Kita sudah coba semua!”
Jack kembali dan duduk sebelah cindy lagi.. “Niko, dompetku ketinggalan dimobil di jok depan. Bisa tolong ambilkan.?” Dia memberiku kunci mobilnya dan aku segera pergi ke parkiran.
kutemukan dompetnya dan segera kembali. Sampai di pintu, aku terdiam ketika melihat tempat kami duduk dari situ..
jack memeluk istriku dan menciumnya. Para pelayan melirik mereka. Jack jelas2 memaksa lidahnya masuk ke mulut cindy dan cindy terpaksa membalasnya. Tangan kanan jack sudah masuk ke sweater cindy meremas2 payudara kiri nya. Cindy hanya bisa merintih. Para pelayan melihat dari jauh istriku digerayangi seorang yg sudah tua di depan umum..
aku merasakan sesuatu. Darahku berdesir..,melihat pria lain mencium dan menggerayangi istriku. Aku merasakannya berulang kali hari ini : membayangkan jack “memegangnya” di pesta natal, menyebutnya berisi, dan menggerayanginya di meja didepanku.
aku berjalan ke meja, dan ketika cindy melihatku dia membuang muka dan menarik tangan jack dari bawah sweaternya.
“saya rasa kita telah setuju, niko,”kata Jack. “ayo kita kembali ke kantor.”
Jack membayar makan dan kita bertiga keluar dari restoran. “Niko,” kata Jack. “kamu bawa kendaraan cindy dan cindy bareng saya.” Aku hanya melaihat jak dan istriku berjalan ke mobil jack dan ketika jack membuka pinta buat cindy aku liat dia menepuk pantat istriku.
aku mengikuti dari dekat sepanjang jalan kembali kekantor takut jack mencoba untuk tidak diikuti dan menuju ketempat lain. Memang jack mengambil jalan lain tapi dia menyetir pelan2. Aku tidak bisa melihat tangannya di mobil tapi cindy kelihatannya duduk sangat dekat dengan jack. Dan tepat ketika lampu merah, jack menyondongkan badan dan mencium cindy.
ketika sudah sampai di kantor, aku segera parkir dan menuju ketempat parkir khusus jack. Aku mengintip dari jendela mobil dan melihat cindy menarik resleting dan membetulkan celananya begitu juga jack. Apakah jack memaksa istriku memegang penisnya?dan apakah dia juga memasukkan tangannya kecelana istriku? Aku merasa sdkt terangsang membayangkannya.
“ayo naik kekantorku kalian berdua” perintah Jack, dan kami melintasi koridor2 dan kembali kekantornya yg terletak diujung. Tidak ada sapaan, panggilan atau suara apapun tapi semua memandang istriku cindy. Kemudian jak menutup pintu kantornya dewapoker slot tergacor
“duduk, Niko,”perintah Jack, dan aku duduk di kursi didepan mejanya. Jack menarik cindy dan berkata, “saya ada rapat sekitar 30 menit lagi, jadi kita tidak punya banyak waktu. Ayo kita tepati perjanjian kita.”
Jack mendorong cindy rapat ke meja dan sambil berdiri jack menciuminya. Tanpa disuruh cindy mengeluarkan lidahnya. “bagus,kamu cepat mengerti, Cindy.” Dan jack memainkan lidahnya dilidah cindy kemudian menciumnya dengan mulut terbuka lebar.
“untuk kiki, untuk kiki,”aku berkata kepada diriku sendiri. Aku tidak percaya ini terjadi. Butuh kesabaran besar membiarkan seorang pria melakukan itu ke istriku, tapi yang dipertaruhkan terlalu besar. Tiap kali aku hendak berdiri dan menghajarnya aku berkata, “untuk kiki.”
Jack menyusuri pingang cindy dengan tangan kanannya naik ke dadanya dan meremas payudara kirinya. Pelan2 jack meremas payudaranya yg besar, tangannya tidak bisa meremas seluruh payudaranya. Kuliat cindy membuka matanya dan merintih tapi dia tidak berkata apa2 dan sengaja tidak mau melihatku. Keliatannya dia juga berkata kepada dirinya bahwa dia melakukannya untuk kiki.”
tangan kiri Jack menuju sisi tubuh cindy kebawah dan meremas pantat kanannya dan memijat2nya. Dia menjatuhkan tangan kanannya dari payudara istriku dan meremas kedua pantatnya sambil mendekatkan selangkangannya. Kemudian jack memegang bagian bawah sweater istriku dan menariknya keatas memperlihatkan bhnya yg putih dan membiarkan sweaternya tepat diatas payudara.
Jack memegang bawah cup bh istriku dan menariknya keatas. Payudara cindy yang putih dan besar menyembul keluar dan tergantung bebas. Jack mendesah dan berkata, “Oh,bagus sekali” sambil meremas2 kedua payudara istriku. Jack mencondongkan bdnnya kedepan dan menjilati areola payudara istriku, menghisap pentilnya dan sesekali menggigitnya.
Jack membuka celana dan resleting jeans istriku memperlihatkan celana dalam istriku yg berwarna merah muda. jack dengan kasar mendorong jeans dan celana dalam istriku sampai lutut istriku. Rambut kemaluan cindy yang tebal kelihatan.
tepat ketika itu, aku sadar jendela, tirai di dalam kantor ini terbuka seluruhnya dan banyak gedung2 disekitar bangunan ini. Siapapun yang menoleh bisa melihat payudara, pantat, dan vagina istriku. Sepenglihatanku aku belum melihat ada seorangpun di gedung lain yg menoleh. Tapi aku baru sadar kalau penisku pun berdiri melihat istriku dilecehkan dan telanjang.
cindy terdiam ketika jack mulai membuka celana dan celana dalamnya sampai turun kekakinya penisnya lumayan panjang tetapi masih lemas. “kocok aku, Cindy,”perintahnya. Dia melirikku sambil berkata, “dia mengocokku sampai berdiri di mobil tadi.”
Cindy mulai mengocok penis jack dengan tangan kanannya, sebaliknya jack mengelus2 vagina cindy. Tak perlu waktu lama, penis jack sudah berdiri tegang.
Jack memasukkan jari tengahnya ke vagina cindy. Tak lama dia keluarkan dan berkata, “aku punya lotion di meja buat jaga2, tapi kliatannya gak perlu. Dia Sudah basah !” dia menunjukkan jari tengahnya kepadaku dan kuliat ada cairan dijarinya.
Jack kembali menusukkan jari tengahnya ke vagina cindy dan mengeluar-masukkan dengan cepat. Cindy mengocok penisnya, matanya setengah tertutup dan ekspresinya sedih dan terhina.. Jack tersenyum sinis.
“Ok, Cindy,” kata Jack. “balik badanmu.” Istriku melepas penis jack, jack pun mengeluarkan jarinya dari vagina cindy. Awalnya cindy tidak mau tetapi jack memutar jarinya menunjukkan apa yg dia mau. Akhirnya istriku melakukan perintahnya dan jack berkata, “taruh tanganmu di meja.”
Cindy condong ke depan dan menaruh kedua tangannya di ujung meja. Karena istriku lumayan tinggi, pantatnya kliatan jelas dari tempatku dibalik meja. Pantatnya jelas tidak sebagus sebelum dia punya anak, dan dia sering mengeluh pantatnya keliatan terlalu besar. Tapi menurutku kedua bokong dan belahan pantatnya masih membuatku nafsu. Dan bulu kemaluannya yg keliatan diantara kedua pahanya membuatnya tambah keliatan sexy.
Jackberdiri di belakang cindy dan mencoba memasukkan penisnya ke vagina istriku. Karena jack lebih pendek dari istriku jadi posisi penisnya pas.
“Oh, yeah,” lenguh Jack
Cindy merintih. Kepalanya terkulai kedepan, rambutnya menutupi wajahnya. Jack mulai menggenjotnya, awalnya pelan2, tapi makin lama makin cepat. Kulihat payudara cindy mengggantung bebas, jack pun melihatnya dan memainkannya sambil menyetubuhinya. Pantat cindy bergoyang ketika selangkangan jack bertumbukan dengan pantatnya.
semakin lama jack semakin cepat menggenjot cindy, mirip anjing sedang kawin.. suara tumbukan pantat cindy dan selangkangan jack semakin kencang, aku takut kedengaran sampe keluar ruangan. Jack melepas tangannya dari Payudara cindy pindah ke pinggulnya. Payudara Cindy menggantung dan bergoyang kiri kanan.
napas Jack mulai tak beraturan tapi cindy yang merintih “Uh!” semakin kencang
“demi kiki” ku berkata pada diriku sendiri. Tapi aku tak sanggup tidak melihatnya.kuperhatikan semua yg jack perbuat pada istriku, dan semua reaksi cindy. Aku bingung merasakan penisku pun berdiri.
Jack mencondongkan badannya kebelakang, matanya merem melek sambil tersenyum kelihatan menikmati. Kadang dia menatapku tapi jelas sekali dia menikmati pemandangan dan rasa tubuh cindy. Kadang juga dia menepuk pantat istriku.
Cindy merintih semakin kencang. Ingin kuberkata jgn keras2, takut siapapun diluar mendengarnya. Tapi cindy semakin keras merintih. “ugh, ugh ugh.” Apakah dia terangsang? Yang jelas dia tidak kelihatan kesakitan.
aku yg hanya melihat adegan persetubuhan itupun merasa sebentar lagi bisa “keluar”. Aku kaget melihat jack bisa tahan lama. Malah cindy tubuhnya mulai gemetar dan berteriak2 “HuHHHG Hunnng!”. Selama bercinta denganku tidak pernah dia sampai berteriak2 begitu
akhirnya sambil berteriak “UNNNNGGG!” tubuh cindy berkelojotan, memutar2 pantatnya. Kelihatannya dia mencapai orgasme. Kulihat dia tidak berpura2. Kuliat dia betul2 menikmatinya.
Jack merapatkan lagi tubuhnya dengan cindy ketika cindy selesai menikmati orgasmenya. Didorongnya tubuh cindy ke meja, dikeluarkannya penisnya dari vagina cindy dan dikeluarkannya spermanya kepunggung cindy. Cindy hanya bisa menangis.
Jack dengan santai memakai lagi celananya.ia berkata , “Niko, istrimu memang mantap. Kamu beruntung. Ini permulaan yang bagus!”
“permulaan?” tanyaku.
“iya lah,” bilang Jack. “kamu pikir begini aja selesai? Masih ada 2 minggu sampai semua urusan administrasinya selesai. Tapi Jangan khawatir. Perjanjiannya pasti jadi. Sekarang, saya ada rapat. Jadi, cindy kamu boleh pulang dan niko kamu kembali kerja.”
akhirnya, cindy berdiri dan aku dan bosku melihatnya memakai lagi celana dalam dan jeansnya kemudian Memakai kembali bh dan sweaternya. Cindy menghapus airmatanya, kemudian jack membuka pintu ruang kantornya. Aku kembali ke mejaku dan cindy bergegas menuju parkiran dewapoker slot anti rungkad
Saat makan malam aku dan cindy tidak pernah membicarakan apa yang sudah terjadi. Kami merasa tidak sanggup untuk sekedar mengingatnya. Kami hanya mendiskusikan akankah jack menepati janjinya. Kami juga tidak berani memperkirakan apa yang akan terjadi dua minggu kedepan. Selama beberapa hari kami bersyukur tidak ada kabar apapun sampai aku ditelepon cindy dikantor….
“Jack baru saja meneleponku” dia bilang.
“dia menelepon kerumah?” tanyaku.
“Ya,” jawab cindy.
“apa maunya?”
“dia mau aku, eh, kita melayani tamunya besok malam. Acara Makan malam..”
“makan malam? Gak mungkin,”komentarku. “hari gini makan malam dirumah untuk menjamu tamu?”
“ya…Jack bilang mereka tamu sangat penting, bukan seperti biasanya. Dia mau menjamu mereka makanan rumahan selama disini. Ada tiga orang tamunya.”
“itu saja?apalagi bilangnya?”
“dia minta anak2 jangan ikut acara, suruh mereka keluar dulu. Dan…..anu…dia juga mengatur apa yg harus dipakai.”
“apa yg hrs dipakai? maksudnya?”
“ya..dia gak menjelaskan detailnya. Tapi dia mau yang agak seksi. Sedikit terbuka….paha dan belahan dadaku harus keliatan.” Bisik cindy pelan.
jantungku berdebar2. Membayangkan kenapa jack mau cindy tampil seksi, dirumah, dengan tiga tamu. Tapi kami tidak punya pilihan. Malam berikutnya, cindy sudah masak dan bersiap2 menjamu “tamu” kami. Kami sudah mengantar anak2 ke tempat saudara.
sambil menunggu masakan matang, cindy siap2 ganti baju. Akhirnya dia keluar kamar memakai rok hitam yang ketat. Itu pakaian lamanya waktu jaman ketika rok mini masih model. Roknya tergolong mini tapi tidak terlalu vulgar kira2 pas sampai ditengah2 paha. Tapi ketat karena dibelinya waktu tubuhnya belum berisi seperti sekarang. Karena ketat, kelihatan sekali bentuk pantatnya yang menonjol . cindy memakai kaus berwarna hijau tanpa lengan berkerah
rendah. Aku tidak tau apa itu yg disebut tanktop. Kainnya kelihatan tipis sekali. “aku tidak punya baju yg berkerah rendah.” Jelas istriku. “baju ini sebenarnya kubeli untuk daleman blazer atau kemeja. Kelihatannya bagus jadi kubeli, tapi pas dipake sering tali dibahu jatuh sendiri, juga kalo aku membungkuk payudaraku jelas keliatan dari balik kerahnya. Jadi gak
pernah kupake.” Baju kausnya kelihatan pas ditubuh cindy. Banyak wanita sekarang yg memakai bh yang bisa mengangkat payudaranya. Tapi aku tahu cindy tidak pernah beli bh yg seperti itu, karena gak nyaman bilangnya. Jadi payudaranya kelihatan besar, berat, dan alami dibalik kaus tanpa lengannya yang tipis.
Rambut dan makeupnya kelihatan pas. cindy kelihatan berdandan seksi. Kliatannya mengikuti dandanan artis2 sinetron remaja.
“aku harap ini sesuai permintaan jack. Untungnya dia gak mungkin minta yg aneh2 soalnya ada 3 tamu. Mungkin dia Cuma mau kamu jadi penyedap mata,”kataku,mencoba membesarkan hatinya. Tapi aku sendiri tidak yakin. Aku Cuma berharap mudah2an tidak ada kejadian apa2.
akhirnya jack datang bersama 3 kliennya. Ketiganya kliatan seumuran dengan jack sekitar 50-60an. Ketika berkenalan, kuperhatikan mereka tidak kelihatan seperti klien yang mewakili perusahaan2 yg biasa. Mereka kliatan seperti petinggi2 perusahaan yang hanya mau berurusan dengan negosiasi2 tingkat tinggi. jack memperkenalkan Mereka dengan aku dan
istriku. Setiap mereka berkenalan dengan cindy, mereka tersenyum dan melihat istriku dari atas sampai bawah. Ketika paulus, yang berambut sudah banyak abu2nya diperkenalkan,dia berkata “Jack ternyata tidak melebih2kan ceritanya tentang betapa cantiknya kamu.”
ketika dicky yg juga rambutnya sdh byk abu2nya, gemuk, berwajah bulat berjabat tangan dengan cindy dan kliatan tidak mau melepasnya dia berkata, “Jack sudah menceritakan semuanya tentang kamu.”
Lee, yang keturunan cina dan memakai kacamata mengatakan, “kamu kelihatan cantik. Niko, kamu memang beruntung.”
singkat kata, setelah berbasabasi sebentar, jack dan ke 3 kliennya segera bernegosiasi.
aku segera menyuguhkan minuman di ruang tamu, dan cindy hendak menyiapkan masakannya. Tapi lee menyusulnya dan mengajaknya ngobrol sambil istriku menyiapkan makanan.. kuliat dia bukan menatap mata istriku tapi menatap terus ke dada istriku.
akhirnya makan malam hendak dimulai. Jack yang ternyata mengatur tempat duduk. Aku bingung tapi bersyukur Dia duduk di ujung meja, bukan disebelah cindy. Aku duduk diujung yg satunya. Cindy dikiriku, dan paulus disebelahnya. Diseberang cindy, disebelah kananku, dicky dan lee.
Cindy membawa supnya kemudian menuangkan di masing2 mangkok. Karena dia melakukannya dengan sedikit membungkuk, semua mata langsung melihat ke arah kerah kaosnya. Kelihatan jelas belahan dadanya dan bhnya yg berwarna hitam. Karena payudara cindy lumayan besar, kelihatan sekali kedua payudaranya menggantung dan kelihatan menekan satu sama lain. Aku harus mengakui pemandangan tersebut sangat indah. Sesuai dengan kemauan jack.
Cindy berdiri disamping dicky, yg sudah sempat minum bir dan anggur sebelum makan. Dia tidak mau melewatkan kesempatan menyusuri bagian belakang kaki cindy dengan tangannya sampai ke balik roknya. Kuliat tangannya meremas pantat cindy. Cindy kaget, membelalakkan mata, langsung berdiri tegak.Untung cindy tidak menumpahkan supnya. Tapi kemudian dia terpaksa diam saja merasakan pantatnya diremas2, dan aku pura2 tidak melihatnya..
akhirnya cindy duduk dan kami mulai makan. Paulus yg duduk disebelah kiri cindy, menggeser kursinya mendekat ke cindy. Dicky mengajakku ngobrol untuk mengalihkan perhatianku dari paulus yg juga mengajak cindy ngobrol sambil mencuri2 melihat kekerah
baju istriku yg terbuka tiap cindy mencondongkan badannya untuk menyuap. Apa yg dikatakan cindy benar. Semakin lama, semakin sering tali bahunya jatu dan memperlihatkan tonjolan payudaranya. Dia berulang2kali membetulkannya
paulus tidak puas dengan hanya melihat saja. Kuliat dibawah meja dari tempat dudukku, rok cindy tertarik keatas ketika dia duduk. Dan kuliat tangan kanan paulus diatas paha istriku.
Keempat pria mengajak cindy ngobrol. Pertama Cuma pertanyaan2 ringan, tentang anak, hobi dll. Lambat laun pertanyaannya semakin menjurus. Cindy hanya mendengar dan mencoba menjawab dengan sopan. Tapi aku bisa liat dari matanya kalau dia tidak nyaman merasakan tangan paulus dipahanya.
dan kuliat tangan paulus mulai bergerak menuju roknya. Cindy langsung merapatkan lututnya. Aku ingin istriku melawan, tapi aku tidak mau nanti membuat perjanjian dengan jack batal. Tanpa sadar aku sedikit terangsang melihat pria lain mengelus2 paha istriku.
Cindy berbicara sambil mengatupkan rahangnya. Jack mulai mengajakku ikut dalam percakapan. Beberapa menit kemudian, aku mencoba melihat kebawah meja. Kuliat tepat saat itu cindy mulai menyerah. Lututnya membuka dan tangan kanan paulus masuk kedalam roknya.
makan malam terus berlanjut. Kuliat jack ikut melihat kebawah meja, menyaksikan kliennya menggerayangi istriku. Dan kuliat dari sudutnya, aku yakin telapak tangan paulus berada tepat diselangkangan istriku. Cindy hanya bisa duduk dan merasakan selangkangannyanya dielus2 pria yg baru saja dikenalnya. Kalau yg lain yg duduk diseberang meja memperhatikan,
Mereka pun bisa tahu dari posisinya apa yg sedang paulus lakukan dibawah meja. Kubesarkan hatiku untung cindy memakai celana dalam, jadi vaginanya tidak tersentuh sekarang. Tapi bagaimana nanti setelah makan malam?berapa lama mereka disini?
Jack mencoba memperpanjang waktu makan dengan terus mengajak ngobrol walaupun kita semua sudah selesai makan. Sengaja supaya paulus bisa berlama2 memainkan selangkangan istriku. Cindy akhirnya berkata, “ada yg mau kue?” dan sambil berdiri dengan pelan melepaskan tangan paulus dari selangkangannya. Cindy menuju dapur sambil semua mata melihat ke pantat dan rok mininya.
kami melanjutkan percakapan ringan, tapi lee berdiri dan berkata”saya permisi”, kukira dia mau ke toilet. Tapi kulihat dia berjalan menuju dapur. Dari tempatku kuliat cindy sedang berdiri, memotong kue dan meletakkan ke piring2 kecil. Lee mendekatinya dari belakang. Kuliat cindy kaget dan menjerit ketika tiba2 lee melingkarkan tangannya di pinggul cindy.
percakapan di meja pun lgsg terdiam mendengar itu. Kudengar lee kemudian berkata , “Jack bilang kamu suka menggoda.” Kemudian dia naikkan tangannya ke perut cindy, dan meremas kedua payudaranya. Cindy sedikit meronta tapi kemudian tidak melakukan apa2. Lee
kemudian membalikkan tubuh cindy dan meremas2 payudaranya dari balik kausnya. Cindy hanya bisa menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya saat paulus memainkan payudaranya.
akhirnya cindy memberanikan diri melepaskan diri dan melanjutkan menyiapkan kue . Lee melepasnya, tersenyum sinis dan masih terus memandangi istiku menyiapkan kue.
setelah hidangan penutup disediakan, jack berkata “kamu mau pencuci mulut?” ke lee sambil tersenyum dan memberikan kue.
“tidak. Terima kasih.” jawab Lee sambil menyeringai. “sudah tadi didapur.”
setelah selesai menyantap hidangan penutup, Jack bilang, “mari kita ke ruang keluarga. Kita lanjut minum2” . kami semua segera ke ruang keluarga , aku menyiapkan minumannya. Kulihat paulus berada di sebelah pojok bersama cindy. Kliatannya menggoda istriku karena kumelihat seringaiannya.
setelah semua sudah duduk dan berbasibasi, paulus memuji cindy. “Cindy, masakanmu enak, orangnya cantik lagi. Apa lagi yang kamu bisa?”
“dia juga jago dansa,” bilang Jack.
“maksudnya joget?” tanya paulus.
“bukan. Berdansa yg slow,” bilang Jack . “aku sempat dansa dengannya di pesta natal tahun kemarin, dan dia “meladeniku” dengan baik.”
aku yakin jack bermaksud menyindir saat cindy diam saja ketika jack menggerayanginya waktu dansa. Kurasa cindy juga merasa tersindir, kuliat wajahnya memerah.
“Paulus,coba saja dansa sama cindy,”bilang Jack. “Niko, kamu punya musik2 slow?”
seperti kerbau dicucuk hidungnya, aku berdiri dan mencari2 di tumpukan cd. Aku menemukan cd berisi lagu2 jazz dan kumasukkan ke cd player. Paulus menarik cindy berdiri dan mulai berdansa.
yang lainnya duduk dan menyaksikan paulus dan cindy berdansa. Jack terus saja mengajak ngobrol, kelihatannya sengaja mengalihkan perhatianku. Paulus merapatkan tubuhnya ke cindy dan mencoba mengajaknya menjauh dari kami semua. Diantara semua laki2 disini,
Cuma aku yang lebih tinggi dari cindy, jadi kulihat paulus menyandarkan kepalanya ke leher cindy. Tangannya kanannya mulai turun dan memegang pantat cindy. Mereka berdansa pelan tapi kuliat paulus menekan selangkangannya ke paha cindy.
karena aku sibuk meladeni jack dan cindy tidak melakukan perlawanan, paulus semakin berani kurang ajar dan menaikkan tangan kanannya ke dada istriku dan meremas payudara kirinya.
Lee kemudian berdiri meminta untuk bergantian. Paulus kelihatan berat melepasnya. Tanpa membuang waktu, lee langsung meremas2 kedua pantat istriku sambil menggoyangkan selangkangannya ke tubuh isriku tanpa memedulikan irama dansa. Cindy Cuma bisa membelalakkan matanya.
kemudian dicky yang kelihatan sudah mabuk minta bergantian juga. Dia kelihatan sudah bernafsu dan dengan kasar mengerayangi tubuh istriku, memainkan payudaranya, meremas2 pantatnya dan menciumi lehernya walaupun cindy mencoba menjauhkan kepalanya. Dicky mengesek-gesekkan paha atasnya ke selangkangan cindy membuat roknya naik dan
memperlihatkan paha cindy yg mulus. Tangan kanan Dicky mulai memasuki rok istriku dan meremas2 pantat cindy. Cindy kuliat mengaduh2 pelan. Dia tidak berdaya melawan remasan di pantatnya tapi tetap menjauhkan kepalanya agar dicky tidak bisa mencium bibirnya.
akhirnya Jack memanggil cindy sambil menepuk sofa”duduk dan istirahat dulu disini.” Cindy duduk di tengah sofa, jack dikirinya dan paulus di sebelah kanannya. Aku duduk di seberang mereka. Lee dan dicky di bagian sofa yg lain..
berbasabasi sebentar kemudian paulus meletakkan tangan kirinya diatas paha kanan istriku. Wajahnya mulai mendekati istriku. Cindy ingin menjauh tapi jack memeluknya menjaganya agar tidak bisa menjauh. Tiba2 Jack menyuruhku mengambil minuman lagi. sambil berbalik kedapur kulirik jack mencium bibir istriku. Ketika aku kembali dari dapur paulus sedang mencumbu istriku.
paulus tidak hanya menciumnya tapi juga memainkah lidahnya di mulut cindy. Ketika aku selesai membagikan minuman untuk lee dan dicky, paulus sedang memasukkan tangan kanannya ke balik kaus istriku menuju payudara istriku dan meremas2nya. Tangan jack mengelus2 paha cindy.
tidak ada yang bercakap2 lagi sekarang. Aku bisa mendengar suara kecupan bibir paulus dan cindy. Paulus memainkan payudara istriku. Meremas2nya, menggoyang2kannya kanan kiri. Jack mulai menaikkan tangannya pelan2 kebawah rok cindy. Tanpa sadar akupun melihat rok istriku dan penasaran melihat celana dalamnya. Akupun ternyata mulai terangsang.
sama seperti waktu dikantor jack, semua ini kelihatan seperti mimpi, tidak nyata. Tidak ada yang memaksa kami, tidak ada ancaman pisau ataupun senjata, tapi jack seperti ‘ “menodongkan pistol” ke anak kami. Kami hanya bisa mengikuti kemauannya takut akan konsekuensinya jika melawan.
paulus semakin berani. Dia memasukkan tangannya ke bh istriku. Cindy hanya bisa diam tapi kakinya kelihatan melemas sehingga lututnya mulai terbuka. Jack memulai aksinya menaikkan rok istriku dan akhirnya kelihatanlah celana dalam cindy yg berwarna putih.
paulus kemudian membuka kaus cindy, memegang cup bh sebelah kirinya dan menariknya keatas sehingga payudara kiri istriku terekspos bisa dilihat semua orang disitu. Lee dan dicky kulihat terkagum2 melihat payudara istiku yang putih. Paulus mulai memainkan lagi payudara istriku, meremas2 daging kenyal itu di jari2nya dan mengelus2 areolanya yg berwarna coklat.
tangan jack mulai bergerilya dibalik rok cindy. Dan ketika cindy mulai meronta2, paulus menaikkan kaki kanannya keatas lutut kanan . dengan paulus menahan kaki kanannya dan jack menahan kaki kirinya, semain kelihatan lah selangkangan cindy ke semua yang ada disitu. Jack kemudian meletakkan Telapak tangannya tepat diselangkangan cindi dan mengosok2nya. kulihat selangkangan cindy Tanpa sadar ikut bergoyang membalas perlakuan itu.
Paulus meloloskan tali bh sebelah kanan cindy dari bahunya dan mengangkat bhnya sehingga sekarang payudara kanannya pun terekspos. Jack melihat kedua payudara cindy dengan senyum kemenangan. Paulus segera membenamkan wajahnya ke dada cindy sambil
menghisap dan menjilati payudara cindy. Jack memaksa wajah cindy menghadap kearahnya dan mencumbunya. Cindy sekali lagi terpaksa mengeluarkan lidahnya sehingga kami bisa melihat kedua lidah mereka bermain2.
Paulus mulai meletakkan tangan kanannya diatas paha kanan cindy, kemudian jack melepas tangannya dari selangkangan cindy memberi kesempatan paulus untuk mengelus2 selangkangan cindy sambil menghisap payudara kanannya. Jack tidak membiarkan payudara
kiri cindy menganggur, segera diremas2nya sambil tetap bercumbu dengannya. Jadi kami bertiga melihat cindy berciuman dengan jack, tangan jack di payudara yg satu dan tangan paulus di payudara satunya dan tangan paulus lainnya diselangkangannya.
Paulus kemudian berdiri, menaikkan rok cindy sampai pinggulnya, meletakkan tangannya di celana d lam cindy dan menurunkannya. Cindy kulihat membantu paulus dengan menaikkan sedikit pantatnya mempermudah paulus menelanjanginya. Paulus terus meloloskan celana
dalam cindy melewati paha, lutut, terus sampai kekakinya. Kulihat lagi2 cindy tanpa dipaksa menaikkan kakinya sehingga celana dalamnya bisa diloloskan dengan mudah. Sekarang vagina istriku yang dipenuhi rambut kemaluan menjadi santapan mata semua orang disana.
melihat vagina cindy yang sudah tidak ditutupi apapun, paulus segera memasukkan jarinya. Cindy yang sedang dicumbu dan digerayangi oleh jack ternyata merespons dengan semakin melebarkan kakinya. “Wow, sayang, kamu sudah basah ya” kata Paulus. Kudengar dicky dan lee tertawa pelan dengan penuh hinaan.
Paulus kulihat sudah tidak tahan dan segera melepas celana berikut celana dalamnya memperlihatkan penisnya yang sudah berdiri tegak. Paulus memegang tangan kanan istriku dan menuntunnya ke kemaluannya. Kulihat Cindy segera tahu apa yang harus dilakukan dan mulai mengocok2 penis paulus.
Jack pun ikut melepaskan celana dan celana dalamnya dan duduk disebelah cindy menyuruh cindy mengocok penisnya juga. Cindy hanya bisa memejamkan matanya ,menyandarkan kepalanya di sofa, sambil terus mengocok2 dua penis laki2 yang sedang menghisap kedua pentil payudaranya.
Paulus kemudian berlutut dikarpet, diantara kedua kaki cindy, memajukan bibirnya menuju vagina cindy dan menciuminya. walaupun kulihat cindy mulai menitikkan air mata, tapi dia semakin membuka kakinya dan sesekali merintih “Ohhhhh.”
Lee dan Dicky mengelus2 penis mereka dari luar celana mereka sambil menyaksikan semua adegan tersebut. Setelah mereka mulai tidak tahan melihat semua kejadian tersebut, dicky mengeluarkan penisnya dan mengocok2nya. Tidak lama kemudian lee juga mengeluarkan penisnya. Tanpa sadar Kuperhatikan penis mereka semua dan aku merasa penis mereka semua entah lebih panjang, lebih besar atau kedua2nya. Aku merasa minder melihatnya.
Jack terus memainkan kedua payudara cindy sambil tetap mencium bibirnya atau menghisap payudaranya. Kulihat cindy sekarang menekan kepala paulus dengan kedua pahanya dan tangan kanannya memegang kepala paulus menuju vaginanya. Tangan kiri cindy masih mengocok2 penis jack.
Paulus kemudian berdiri, meletakkan lututnya diantara kaki cindy dan mencoba memasukkan penisnya ke vagina cindy. Cindy kulihat hendak melawan, tapi setelah jack membisikkan sesuatu yang tidak bisa kudengar, cindy langsung pasrah dan melebarkan kakinya
memudahkan paulus meletakkan kepala penisnya ke bibir vagina cindy dan dengan posisi cindy dimana selangkangannya tepat berada di ujung tempat duduk di sofa juga mempermudah paulus memasuk-keluarkan penisnya di vagina cindy.
kurasakan penisku pun berdiri tegak. Aku juga merasa ingin mengocok penisku sama seperti dicky dan lee. Tapi tentu saja tidak mungkin aku melakukannya di depan bosku, kliennya, apalagi didepan istriku. Tapi aku sesekali mengelus penisku diatas celanaku.
Jack kemudian berdiri disofa disamping cindy. Dia mengarahkan penisnya ke muka istriku dan memegang kepala cindy agar menoleh kearahnya. Dia memaksa cindy menghisap penisnya. Cindy bereaksi dengan menutup mulutnya dan mencoba mengalihkan wajahnya. Tapi jack
semakin memegang erat kepala cindy dan sedikit menjambak rambutnya sehingga cindy mau tak mau membuka mulutnya dan jack memasukkan kepala penisnya melewati bibir cindy yang halus. Jack menekan kedepan, cindy hanya bisa pasrah menerima separuh batang penis jack dimulutnya.
Paulus memompa cindy pelan2 kelihatan menikmatinya, pantatnya maju mundur di selangkangan istriku. Badan cindy naik turun menerima tusukan2 dari paulus dan lehernya maju mundur mengoral sex bosku. Seketika payudara istriku bergoyang karena tidak ada tangan yang mengerayanginya.
Paulus mulai menaikkan kecepatan pompaannya membuat tubuh cindy yg tadinya diujung sofa menjadi bersandar di sofa. Suara bertemunya kedua kemaluan mereka keras terdengar. Tangan kanan jack memegang sandaran sofa untuk menjaga keseimbangannya dan tangan
kirinya kembali memainkan payudara kiri cindy. Paulus ikut memainkan payudara kanannya. Cindy mulai merintih tapi rintihannya tertahan karena penis jack di bibirnya. Kulihat kepala penis jack menusuk2 pipi kanan cindy dari dalam mulutnya.
dengan Rok hitam cindy masih terletak diatas pinggulnyadan bhnya diatas payudaranya Paulus meletakkan kedua tangannya di pinggul cindy dan mulai memompa dengan cepat dan keras. Jack juga ikut memepercepat tusukannya. Rintihan cindy semakin terdengar keras “MMMMMHPHHHH! “UMMMMGHHHHH!”
tak kuduga ternyata cindy juga ikut mengerakkan pinggulnya naik turun sehingga paulus yang kewalahan mengimbangi kecepatan istriku. Tak lama aku bisa tahu kalau istriku merasakan orgasme yang sangat kuat. “MMPHHHHHHHHH! “MMMMMRRRRPHHHH! MUMMMMMM!”
melihat orgasme cindy, Paulus memompa bergantian pelan dan keras . ketika merasakan hendak keluar, paulus menggeluarkan penisnya dari vagina cindy sehingga spermanya mengenai paha dan perut cindy.
tapi masih ada jack yang belum selesai. Dia memompa mulut cindy semakin cepat. Jack memegang kepala cindy dengan kedua tangannya dan seperti “menyetubuhi” mulut cindy dengan kasar. Cindy mengeluarkan suara seperti orang kehabisan napas. Kemudia ketika jack mulai memelankan kecepatannya, kulihat tetesan sperma diujung bibir cindy, ternyata
jack sdh orgasme didalam mulut istriku. “jangan ada yg terbuang. Telan semua,” perintah jack Jack, dengan terpaksa cindy menelan sperma bosku. kulihat wajah cindy memerah entah karena kehabisan napas atau karena juga malu. akhirnya jack melepaskan penisnya dari bibir cindy dan melepaskan kepala istriku.
jadi paulus dan jack sudah melampiaskan nafsunya,a lee dan dicky menikmati tontonan erotis. Aku berharap inilah akhir dari acara kami malam ini.
tetapi tak lama sesudah jack selesai beristirahat dari ejakulasinya, dia mendorong badan cindy kedepan dan membuka tali bh istriku dipunggungnya.
Jack menyuruh cindy berdiri. Kulihat kaki cindy sedikit gemetar, entah karena malu atau merasakan sisa2 orgasmenya. Kulihat jack membuka kaitan dirok cindy dan resletingnya sehingga roknya langsung terjatuh kekakinya. Sekarang cindy sudah berdiri telanjang bulat dengan hanya memakai kalung, anting, dan cincin kawinnya. “dia seksi sekali kan? Niko, kamu memang laki2 yg beruntung!”
semua mengangguk2 setuju. Untuk masalah seksi aku pun setuju, melihat cindy bugil mempertontonkan kakinya yang jenjang dan payudaranya yang besar menggantung bebas. Tapi aku tidak merasa beruntung melihat istriku dijadikan mainan pria2 tua yang mempunyai kekuasaan.
Jack dan yg lainnya memerintahkan cindy untuk berpose, dan cindy dengan terpaksa menurutinya; memajukan dadanya sehingga payudaranya menggantung, meletakkan satu tangan ke pinggul dan tangan lain menunjukkan tubuhnya seperti model memeragakan barang dimana barang tersebut adalah tubuhnya., berbalik dan mempertontonkan pantatnya,
meletakkan kedua tangannya ke pinggul dan menunggingkan pantatnya . Dan kembali menghadap depan, mencondongkan badannya dan mengangkat kedua payudaranya sendiri mempertontonkannya.
kulihat semuanya duduk dan mengagumi cindy yang tinggi, seksi, dan bugil berpose didepan mereka diruang keluarganya sendiri. Kemudian jack menyuruh cindy untuk berlutut diantara kedua kaki dicky..
Cindy menuruti dengan terpaksa. Tatapannya terfokus ke penis dicky yang besar. Setelah pasrah menyadari bahwa percuma melawan dan menghirup nafas panjang, cindy meletakkan bibirnya di kepala penis dicky. Awalnya hanya memasukkan kepala penisnya, kemudian perlahan2 kebatangnya. Kulihat Mulutnya terbuka lebar. Dicky tersenyum melihat istriku sambil mendesah. Rambut cindy terurai di paha dicky dan pantatnya menungging diakibatkan posisinya yang berlutut.
Jack memerintahku untuk mengambil minuman lagi. Ketika aku kembali, dicky sedang memegangi kepala cindy dan berteriak, “Ya, lebih cepat,lebih cepat. Hisap kuat2. Awas kena gigi.” Lee masih duduk disamping dicky dan mengocok2 penisnya sendiri. Kemudian dia memegang tangan kanan cindy dan menyuruh cindy yang mengocoknya sambil menghisap penis dicky.
tak lama Dicky berkata, “Ok, manis, naik kepangkuanku.” Cindy menghentikan hisapannya melihat dicky menepuk pangkuannya menunjukkan dimana posisi badan cindy yg dia mau. “naiki ini,” dicky berkata menunjuk ke penisnya.
Cindy naik kepangkuan dicky, berhadapan, kedua kakinya mengangkang dipisahkan kedua kaki dicky. Kulihat cindy tanpa disuruh membuka bibir vaginanya sendiri dan menurunkannya ke penis dicky. Aku terkejut ternyata vagina cindy sanggup menerima panjang batang dicky seluruhnya, kulihat cindy mencari posisi yang pas dan mulai mengoyangkan badannya sendiri.
Dicky tidak mau kalah dan mulai menggenjot vagina istriku. Payudara cindy tepat berada diwajahnya, dan dicky meremas2 kedua payudara tersebut dan menghisap pentilnya yang sudah tegang.. “BRRRRR!” katanya ketika dia membenamkan wajahnya dibelahan payudara cindy membuat yang lain tertawa.
yang lain melihat pantat cindy bergoyang sambil dia memajumundurkan pinggulnya merasakan gesekan penis dicky didalam vaginanya. Cindy terlihat lebih aktif dalam persetubuhan ini Tidak kelihatan kalau dia sedang dipaksa melakukannya..
mengetahui cindy lebih aktif, dicky menyimpan tenaganya menikmati goyangan istriku. Tapi kedua tangannya bergerilya keseluruh tubuh cindy merasakan kepadatan tubuh istriku kemudian menuju pantatnya yang telanjang. Dia mengambil kesempatan meremas2 bongkahan pantat cindy yang sedang asyik menikmati penisnya.
Cindy sudah dalam kondisi dikuasai birahinya, menutup matanya , mendongakkan kepalanya kebelakang, menggenjot dengan cepat, kedua payudaranya bergoyang2 di wajah dicky. Lee memegang payudara kanan istriku dan meremasnya keras2 dan lagi2 menuntun tangan kanan cindy ke penisnya. Sekali waktu kulihat dicky mengambil gelas minumannya dan meminumnya dengan tubuh cindy tetap dipangkuannya.
tidak lama kemudian Dicky meletakkan tangannya di pinggang cindy dan mennggenjotnya semakin cepat. Kulihat orang tua itu mulai berkeringat, nafasnya memburu demikian juga cindy, wajahnya memerah dan menggertakkan kedua giginya. Rintihannya semakin keras.
Cindy menggerakkan pinggulnya maju mundur, pahanya menekan tubuh dicky dari samping. “Huh, Huh,” rintihnya.keringatnya mulai menetes, bekerja keras demi mencapai kenikmatan.
akhirnya kulihat cindy stop menggerakkan pinggulnya, kepalanya semakin mendongak, tubuhnya mengejang dan dengan sedikit berteriak “oooo!” merasakan orgasmenya.
“dia keluar,”komentar Jack , dan yang lain tertawa.
melihat cindy orgasme Dicky semakin bersemangat, “Ok, manis. Rasakan ini!’ dia memaasukkan penisnya bergantian keras dan pelan memperpanjang orgasme cindy. Ketika cindy selesai menikmati orgasmenya dan tubuhnya melemas ke bahu dicky, dicky pun berhenti dan beristirahat.
Cindy segera berdiri dari pangkuan dicky. Agak sedikit terhuyung-huyung, ketika lee berkata, “sekarang giliranku sayang, hisap punyaku.”
Cindy masih terengah2 tapi tetap menjatuhkan lututnya diantara kaki lee. Menurunkan wajahnya dan menghisap penis lee. Mencari posisi yang enak, cindy menunggingkan pantatnya dan menurunkan badannya. Aku bisa melihat vaginanya diantara kedua belah pantatnya, rambut kemaluannya dan cairan kenikmatan dari orgasmenya tadi mengalir kepahanya.
Dicky berdiri, masih kelihatan agak mabuk. Kurasa itu yang membuatnya kuat belum keluar tadi. Dia melihat cindy yang sedang berlutut dan menghisap penis lee, segera melepaskan celana dan celana dalamnya. Tanpa kuduga dicky naik kepunggung istriku dan berteriak, “ayo main kuda2an” sambil memukul pantatnya. Cindy melepas penis dimulutnya dan mencoba merangkak dengan punggungnya yang telanjang bersentuhan langsung dengan
selangkangan dicky. Payudaranya menggantung dan bergoyang2. Cindy terus merangkak ke tengah ruangan sambil terus merasakan dicky yang agak mabuk menggesekkan selangkangannya ke punggungnya dan memukul2 pantatnya sambil berteriakk “YiiHaaa!’
kemudian dengan sengaja dicky menjatuhkan diri kesamping sambil memeluk cindy sehingga mereka terjatuh ke karpet. Dicky tertawa terbahakbahak.
kulihat cindy mencoba melepaskan diri dan menitikkan airmata, kurasa tidak sangup menerima hinaan itu. Lee berdiri dan membantu cindy melepaskan diri. Kusangka dia mencoba berlaku seperti gentleman. Tapi kemudian dia menyuruh cindy duduk di meja. “ayo berbaring,” perintahnya.
Cindy berbaring diatas meja buat menaruh minuman yang tinginya hanya selutut dengan kakinya menggantung diluar meja. Lee membuka celananya dan celana dalamnya dan menaiki dada cindy. Lee meletakkan penisnya diantara kedua payudara istriku, dan dengan tangannya menekan kedua payudaranya yang besar kepenisnya. “pegang susumu seperti ini,” perintahnya.
Cindy menekan kedua payudaranya seperti yang diinginkan lee kemudian lee mulai memasukan penisnya dibelahan payudara cindy. Kulihat kepala penis lee masuk dan keluar di dada istriku dengan cepat. Cindy tidak pernah mengijinkanku melakukan hal itu, dia menganggapnya memalukan. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.
Cindy melihat sambil membelalakkan matanya kearah penis diantara payudaranya seakan tak percaya hal itu terjadi. Pria lain hanya tertawa2 melihat kejadian tersebut.
Lee kemudian menghentikan kegiatannya dan berlutut dikarpet diujung meja. Dia menarik cindy sehingga pantatnya berada diujung meja, mengangkangkan kakinya dan mengarahkan penisnya ke vagina cindy yang berwarna pink dan mulai menyetubuhinya. Merasa belum puas, lee mengangkat kaki kanan cindy dan meletakkannya di bahunya, demikian juga kaki kirinya. Dengan lutut cindy sekarang dibahu lee, penis lee semakin tertanam dalam di vagina cindy.
Cindy menatap nanar lee diatas tubuhnya. Payudaranya yang besar bergoyanggoyang berlawanan dengan gerakan tubuhnya yang menerima tusukan2 dari lee.
Dicky yang tadi terjatuh akhirnya bangkit dan duduk kembali. “Hey Niko, ambilkan minuman lagi,”perintahnya. Jack menyuruhku sekalian juga untuk yg lain. Aku segera kedapur untuk membuatkan minum.
ketika aku kembali, lee masih menyetubuhi istriku. Tapi sekarang paulus menusukkan penisnya kemulut istriku yang dipaksanya menoleh kearahnya. Dan dicky dan jack berdiri masing2 berdiri disamping cindy dan penis mereka dikocok istriku.
aku terduduk menyaksikan istriku yang telanjang melayani empat batang penis. Satu di kemaluannya, menghisap penis lainnnya dan mengocok dua lainnya. Tubuhnya digerayangi. Jack, paulus, dicky semuanyaa mengelus dan meremas payudaranya yang membulat. Paha cindy bergetar2 ketika lee sesekali memukul pantatnya dengan keras dan nyaring membuat cindy Cuma bisa mengerang, “MMMMPHHHH!” dikarenakan penis dimulutnya. Keempat pria disana menikmati hal itu, mereka hanya tersenyum dan mendesah keenakan.
“Hey, coba sandwich yuk?” tanya Jack. Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi kulihat lee mengeluarkan penisnya walaupun dia belum keluar. Keempat pria mengangkat cindy dari meja dan lee menggantikan tempatnya kemudian berbaring. Cindy kemudian diturunkan keatasnya gantian dia yang menungganggi lee.
vagina cindy kembali menerima tusukan penis lee. Setelah keduanya mulai menyesuaikan irama persetebuhan mereka, jack berdiri dibelakang cindy dan mendorong istriku ke dada lee. Jack kemudian mengarahkan penisnya ke lubang pantat cindy dan mencoba memasukinya.
“OHHHHH!” “JANGAAAAAN!” teriak cindy.
Jack Cuma bilang, “Shhh,” dan terus memaksa penisnya yang besar masuk kepantat cindy. Senti demi senti.
setiap tusukan membuat cindy mengerang, sampai tak kusangka penis jack bisa masuk seluruhnya. Lee tetap terus menggenjot istriku dengan istriku diatas tubuh lee dan jack dibelakang istriku.
Paulus kemudian menunjukkan penisnya kewajah cindy dan menolehkan wajah istriku kearahnya dan memasukkan penisnya ke mulut istriku. Cindy sekarang merasakan penis di dalam vagina, anus, dan mulutnya. Kemudian dicky yang sudah mabuk ikut2an dan memaksa cindy mengocok penisnya.
Cindy sekarang mengeluarkan suara2 yang tidak biasanya dia buat ketika berhubungan sex denganku. Sekarang dia mengeluarkan erangan,lenguhan yang berbeda. lenguhan dan rintihan yang sangat liar walaupun ada penis dimulutnya yang meredamnya.
entah bagaimana persetubuhan antara satu wanita dan empat pria yang kulihat didepan mataku berlangsung dengan irama yang pasti seakan2 mereka menikmati tanpa ada yang dipaksa. Tusukan di vagina dan lubang pantat yang bergerak seirama dan bergantian kalau yang satu masuk yang satu keluar, gerakan kepala isriku menghisap penis dan tangannya mengocok yang juga seirama.
kudengar erangan, lenguhan,rintihan keluar dari mulut mereka semua. Aku merasakan waktu berjalan lambat melihat Kegiatan penyaluran nafsu birahi yang liar tersebut berlangsung..
akhirnya Lee bekata, “aku mau keluar.”
Jack menjawab, “aku juga.”
badan Cindy mulai menggeliat merasakan tusukan dari penis2 tersebut.
Paulus yang pertama keluar menyemprotkan spermanya didalam mulut cindy. Cindy tersedak tapi tetap menutup mulutnya. Tapi kulihat masih ada tetesan sperma yang mengalir keluar dari ujung bibirnya. Paulus menarik keluar penisnya dan semprotan terakhir ejakulasinya mengenai, hidung, dagu dan leher cindy.
dicky menyusul berikutnya, spermanya meleleh di tangan cindy dan ironisnya sampai mengenai cincin kawinnya.
setelah mulut cindy terlepas dari penis paulus, dia melampiaskan birahinya yg tertahan dan mengerang liar. “URRGGGHHHH!” “GRRRGHHHH!”
“HUNNNNNGGGHHH!”
tubuh cindy terlempar2, pantatnya mengejan dan bergetar merasakan kedua penis di vagina dan anusnya bergerak semakin cepat.
Lee melenguh merasakan ejakulasinya. Dia tidak segera mencabut penisnya menunggu jack selesai melampiaskan nafsunya.
kemudian cindy mencapai orgasmenya, sambil berteriak sampai aku takut bisa kedengaran tetangga. “OHHHHHHHHHHHWWWWWW!” badannya melemas di dada lee, napasnya memburu.
jack tidak bertahan lama setelah melihat semua kejadian itu dan kulihat dia mengeluarkan penisnya dari lubang pantat cindy dan menyemprotkan spermanya di punggung dan pantat istriku.
Cindy tidak bisa atau mungkin juga tidak mau berdiri. Cindy mulai menangis dan terisakisak diatas tubuh lee dimeja. Akhirnya lee melepaskan tubuhnya dari cindy dan cindy terduduk dikarpet.
aku disuruh mengambilkan minuman lagi. Ketika aku kembali, paulus sudah menggandeng cindy berdiri. Dia mengambil dua gelas minuman sekaligus untuknya dan cindy. Dia menggandeng cindy yang telanjang memperlihatkan pantatnya yang berayunayun keluar ruangan.
“mereka mau kemana?” aku bertanyakepada jack.
“Oh,mereka bilang mungkin lebih enak kalau dikasur,” jawab Jack.
jadi aku, Jack, Lee, dan Dicky, duduk sambil minum di ruang keluarga melihat cindy menggandeng paulus, seorang tamu asing ke kamar utama. Tak lama kudengar suara ranjang berderit dan rintihan cindy.
setelah paulus selesai, dia keluar sendirian. Sampai menjelang pagi , satu persatu, dua orang, tiga orang , bahkan mereka berempat sekaligus bergantian memasuki kamar tidur kami untuk menyetubuhi dan melakukan apapun yang mereka mau terhadap istriku.
Di pesawat kami tidak mendapat gangguan apapun sehingga Cindy dapat sembuh dari rasa sakit,ngilu diseluruh tubuhnya akibat kejadian “makan malam’ itu. Sampai ketika aku mendapat panggilan dari kantor jack.
“Niko,”bilangnya. “saya mau keluar kota selama satu hari besok malam, perjalanan bisnis.”
aku merasa lega memikirkan dia akan pergi sehingga istriku bebas, tidak “dipake” selama beberapa hari kedepan. Aku dan istriku sangat tegang membayangkan kapan dia akan menelpon untuk melecehkan istriku.
“dan saya mau kamu ikut” sambungnya.
“saya?”
semangatku hilang ketika dia menjawab, “ya, kamu dan cindy. Saya tahu kalian berdua stress memikirkan kondisi anak kalian. Jadi saya pikir kalian bisa berjalan2. Menenangkan pikiran. Jadwalnya Cuma satu pertemuan dan bertemu dua rekanan. Kita naik penerbangan terakhir besok malam dan pulang malam besoknya. Jadi siapkan orang untuk menjaga anak kalian dua hari.”
“ini tiket kalian berdua” dia menyerahkan amplop berisi dua tiket pulang pergi, kemudian aku disuruh keluar.
“Oh,” bilang Jack, tepat sebelum aku keluar. “saya mau cindy memakai rok di pesawat nanti.”
perintahnya yang terakhir itu membuatku berpikiran negatif akan hal hal buruk yang akan dilakukannya terhadap cindy. Cindy menangis ketika kuceritakan hal tersebut.
kami sampai di bandara pada sore hari. Jack sudah menunggu di pintu keberangkatan sambil menerima telepon. Kulihat jack memandangi kaki cindy walaupun cindy memakai rok yang sopan sebatas lutut.
setelah boarding, kami menuju ke kelas bisnis. Kulihat jack meletakkan bagasinya dan duduk di kursi dekat jendela. Aku hendak duduk ditengah ketika jack mendorongku dan memanggil cindy untuk duduk disebelahnya, dan aku terpaksa duduk di kursi dekat lorong.
Setelah duduk dipesawat, jack meminta selimut. Tak lama setelah semua orang duduk dan pesawat mulai bergerak, jack meletakkan tangan kirinya dipaha cindy tepat diatas lututnya. sialan! Penerbangan ini akan terasa lama dan menyakitkan!
aku yakin semua orang, bahkan pramugari yang memeriksa tiket kami tidak tahu bahwa cindy adalah istriku. Apalagi melihat cara jack berbicara dengan cindy sambil mengeluselus kakinya, kelihatannya DIA lah suami cindy.
segera setelah pesawat takeoff, jack membentangkan selimut keatas kakinya dan kaki cindy. Kemudian dia memiringkan badannya dan mencium cindy. Bukan ciuman “basah” penuh nafsu seperti sebelum2nya tapi lebih ke ciuman antara suami istri. Lebih panjang dan penuh kasih sayang. Kemudian kulihat tangan jack dibawah selimut mengelus2 dan meremas2 paha
cindy bergerak naik pelan2. Dia kemudian berbisik kepada cindy, dan cindy membuka kakinya lebar2 sampai lututnya menyentuh lututku. Dengan santainya, jack memainkan vagina istriku didalam pesawat sambil tetap mengajak berbicara. Sama sekali tidak memedulikanku dan keadaan sekitar.
aku membayangkan apakah dia Cuma mengelus2 selangkangan istriku diatas celana dalamnya, atau dia sudah berhasil masuk kedalam celana dalam istriku. Tidak perlu lama2 membayangkannya ketika jack menarik keluar tangannya dari selimut, menunjukkan jarinya dan berkata, “sudah basah.”
kemudian jack berbisik ke cindy, dan cindy meletakkan kedua tangannya kesamping pinggangnya, bergoyang sedikit dibawah selimut, mengangkat pantatnya, sambil matanya mengawasi seluruh kabin. Setelah duduk kembali, kulihat dia mendorong celana dalamnya ke lututnya, mengawasi sekeliling kabin lagi sebelum mendorong celana dalamnya semakin
turun kebetis, mengangkat kakinya dan jatuhlah celana dalamnya ke lantai pesawat. Cepat cepat diambilnya secarik kain tipis tersebut sebelum orang lain sempat melihatnya. Dengan sembunyi2 diserahkannya celana dalam tersebut ke jack tapi jack langsung menyerahkannya
kepadaku. Kuambil secarik kain tipis yang sudah basah tersebut dan kumasukkan ke dompet cindy. Kulihat sekeliling memperhatikan apakah ada yang melihat cindy melepas celana dalamnya kulihat dua orang laki laki tepat diseberang kami melihat kearah sini. Aku berdebar debar membayangkan apakah mereka sempat melihat kejadian tersebut.
kulihat banyak penumpang sudah mematikan lampu dan beristirahat menikmati penerbangan, Beberapa penumpang masih menyalakan lampu bacanya. Sudah sedikit orang berlalu lalang, walaupun masih ada beberapa termasuk Pramugari sambil menyajikan minum.
Jack menyandarkan kepalanya di bahu cindy seperti hendak tidur. Tapi dia memasukkan tangannya kebawah selimut dan kulihat cindy melebarkan kakinya. Jack jelas2 memainkan vagina istriku yang sudah tidak ditutupi apapun.
Cindy memamandang kosong ke depan, tatapannya sayu merasakan seorang laki-laki memainkan vaginanya di pesawat yang penuh penumpang. Kulihat jamku, masih 3 jam lagi sebelum mendarat.
Jack terus memainkan vagina cindy. Kadang kulihat badan cindy tersentak dan mengejang. Beberapa kali selimutnya tersibak dan kulihat paha cindy yang terbuka dikarenakan roknya sudah tersingkap naik dengan tangan jack diselangkangannya.
Jack sesekali bercumbu dengan cindy tanpa peduli kalau kedua laki-laki yang duduk di seberang kami melihatnya.
beberapa menit kemudian, jack berbisik dan cindy menaikkan selimutnya sampai ke pundaknya. Dari balik selimut, tangan kanan jack naik keatas sampai dada kanan istriku. Kulihat jack meremas2 payudara istriku diatas bajunya. Jack bergantian memainkan dan meremas payudara kanan dan kiri cindy membuat cindy menggeser badannya turun.
kemudian, kulihat jack menurunkan tangannya mencoba memasukkan tangannya kebalik baju cindy. tangan jack bergerak naik lagi dan ketika selimutnya tersibak sedikit kulihat tangan jack memegang bh cindy. aku menduga dia hendak menarik bh cindy keatas. Tebakanku tepat, kulihat renda bh cindy kelihatan dari balik bajunya. Jack sekarang bisa memainkan
payudara cindy yang sudah lepas dari bhnya dengan sepuasnya. Cindy terus memandang sekeliling, berharap agar tidak ada orang yang tahu dia membiarkan Jack meremas-remas dan memainkan payudaranya sepuasnya. Tapi aku tahu dua orang diseberang kami melihatnya dan seorang pramugari melirik kearah kami memberikan tatapan kaget ketika dia lewat.
kedua tangan jack bergerak kebawah selimut dan kudengar bunyi resleting terbuka. Dia pegang tangan kanan cindy dan dimasukkan ke dalam selimutnya. Sekarang cindy memainkan penis jack dan jack bergantian memainkan payudara dan vagina cindy sambil sesekali mereka berciuman.
walaupun suara mesin terdengar bising, kudengar suara “slep, slep,” suara jari jack menusuk-nusuk vagina cindy yang sudah basah. Dan kulihat tangan cindy naik turun di penis jack dari selimut yang kelihatan menonjol. Aku yakin dua orang diseberang kami bisa melihatnya juga.
Jack kemudian mendekatkan badannya kearahku dan berkata, “Niko, jaga-jaga dulu ya. Kasih tau kalau pramugari lewat.”
awalnya aku tidak mengerti maksudnya. Tapi ketika jack berbisik ke cindy dan cindy menurunkan kepalanya ke selangkangan jack, aku langsung sadar. Jack meluruskan posisi duduknya, mengangkat selimutnya, dan cindy memasukkan kepalanya kebawah selimut. Wajah cindy masih kelihatan sebagian ketika dia menghisap penis jack.
menaikturunkan kepalanya pelan pelan. Aku mengawasi lorong berjaga2 kalau ada pramugari. Dua orang diseberang kami melihat, tapi kelihatannya mereka menikmati kejadian tersebut dan tidak mau melapor.
aku merasa waktu berjalan lambat melihat istriku memberikan blowjob di pesawat yang penuh penumpang. Aku tidak tahu apakah yang duduk didepan atau belakang kami mengetahui kejadian ini, tapi ada kemungkinan ada yang curiga. Jack duduk dengan wajah puas, tangan
kanannya di atas kepala cindy dan tangan kirinya kembali memainkan vagina cindy.
Seorang pramugari hendak lewat, segera kutepuk cindy dan dia langsung duduk tegak. Setelah pramugari tersebut melewati kami, kepala cindy masuk lagi kebawah selimut jack.
kullihat cindy menghisap semakin cepat. Getaran dari pesawat membantu menyembunyikan goyangan dari bangku cindy yang menaikturunkan kepalanya dengan cepat.
kemudian dengan gerakan cepat cindy melepaskan kepalanya dari selangkangan jack dan segera duduk. Bibir dan dagunya dipenuhi sperma. Cindy mengambil tisu basah dari dompetnya dan membersihkan wajahnya.
Jack mencoba untuk gantian “memuaskan” Cindy, meremas2 payudaranya, menggosok2 vaginanya. cindy mulai menggelinjang. jack kemudian menaikkan kaos cindy, memasukkan kepalanya kebawah selimut dan menghisap hisap pentil payudara kanan cindy.
Tak lama kaki cindy berkelojotan, membuat selimutnya terbuka dan memperlihatkan kakinya yang telanjang kepadaku dan dua laki laki diseberang. Tangannya meremas tanganku, matanya tertutup, menggigit bibirnya dan badan nya mengejang merasakan orgasme yang dahsyat.
setelah cindy akhirnya merasakan orgasme , aku berharap jack puas dan membiarkan cindy beristirahat. Tapi jack tetap menggerayangi istriku, dan tak lama cindy sekarang melayani jack, memberinya blowjob tanpa dipaksa sambil vaginanya dimainkan oleh jack. Kulihat jamku dan masih satu setengah jam lagi baru mendarat.
setelah kira kira 30 menit saling “melayani”, jack membisikkan sesuatu ke cindy. kudengar kata “toilet” cindy menatap jack dengan raut muka terkejut , tapi tidak mengatakan apa-apa. Jack memasukkan tangannya kebawah sellimutnya dan memakai celananya kembali. Cindy juga membetulkan posisi roknya dan jack segera menyingkirkan selimutnya.
Jack berdiri diikuti cindy, memerintahku untuk berdiri dan memberi jalan mereka. Jack menyuruh cindy ke toilet dibagian belakang dan berbisik kepadaku, “ayo ikut.” Aku mengikuti mereka berdua sepanjang lorong.
kami berdiri diluar toilet yang masih dipakai. Kulihat cindy yang ternyata belum sempat membetulkan bhnya yang naik diatas dadanya membuat payudaranya menggantung dan terlihat putingnya mengeras. Semua yang melihatnya berjalan disepanjang lorong pasti bisa melihatnya.
Jack berbisik kepadaku, “kamu jaga-jaga diluar. Kuketuk kalau kami sudah selesai dan ketuk balik kalau keadaan aman.”
Ketika toilet sudah selesai dipakai, jack yang melihat sekeliling tidak ada pramugari yang melihat segera mendorong cindy masuk. Dia segera menyusul dan menutup pintunya.
aku berdiri diluar, berjaga-jaga ketika istriku melakukan hubungan badan dengan bosku diudara. Rasanya lama sekali, tapi kulihat jamku baru 10 menit ketika kudengar suara ketukan. Kuketuk balik, pintunya terbuka, kemudian jack dan cindy yang kelihatan letih dan
awut-awutan segera keluar. Aku berjalan didepan, kulihat kebelakang payudara cindy masih mengagantung, bhnya masih terletak diatas dadanya, dan roknya kelihatan miring dan terlipat naik. Kami duduk kembali dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.
aku hendak buang air dan segera menuju toilet yang ternyata terisi. Salah seorang laki-laki yang duduk disamping kami kemudian ikut antri juga.
“bapak sama-sama pasangan itu ya?” tanyanya.
“hm, tidak,” aku berbohong.
“mereka betul-betul gila, gak punya malu.”
“memangnya apa yang bapak lihat?” tanyaku.
“ya semuanya, yang cewek gak malu kelihatan putingnya yang hitam dan besar.,” jawabnya. “susunya juga mentang-mentang besar dipamerin.”
aku hanya menggangguk.
pintu toilet terbuka dan aku segera masuk. Aku segera sadar bahwa aku baru saja menyangkal kalau aku kenal istriku.
aku kembali ke bangku dan tak lama kemudian ada pengumuman pesawat segera mendarat..
tepat ketika pesawat mendarat, jack mengeluarkan hpnya. Dia menekan keypad dan hendak memperlihatkanku sesuatu. Ternyata itu adalah video jack menyetubuhi istriku di dalam toilet. Kellihatannya jack merekamnya dari atas. Jack memompa cindy dari belakang. Rok cindy terlipat naik di pinggangnya dan bajunya diangkat memperlihatkan payudaranya yang mengantung.
ketika video itu selesai, jack mengantongi hpnya kembali dan kulihat cindy menutupi mukanya.
Di hotel bandara, jack menyewa mobil dan menyuruhku menyetir ke hotel. Dia dan cindy duduk dibelakang. Berciuman dan entah apa lagi yang mereka lakukan, aku tidak bisa melihat dikarenakan gelap.
setelah sampai di hotel, jack menuju ke resepsionis dan mengambil kunci kamar. Dia menyuruh kami mengikutinya. “mana kunci kamar kami,pak?” tanyaku.
“saya Cuma booking satu kamar. Penghematan. Ingat, ini gara-gara biaya operasi untuk anakmu”
jadi kami segera masuk ke kamar “kita” dengan dua kasur ukuran double. Kulihat tirai jendela kamar masih terbuka dan segera kututup, tetapi jack membukanya lagi.
“cindy,” kata jack. “silakan kalau mau mandi dulu?”
Cindy membuka koper dan mengeluarkan dasternya kemudian menuju ke kamar mandi.
“Jangan ditutup pintunya,” perintah jack.
Cindy menutup pintunya separuh tetapi dari pantulan cermin dikamar mandi dan di meja kamar kelihatan apa yang dilakukan cindy di dalam kamar mandi. Ketika dia mulai membuka bajunya satu persatu, berdiri telanjang, dan membungkuk untuk menyalakan air di shower. Kamar mandinya ada bathtub sekaligus shower diatasnya.
Ketika cindy masuk ke tempat shower dan menutup tirainya, Jack segera menyusul masuk ke kamar mandi. Kulihat dia cepat cepat membuka bajunya dan kudengar keterkejutan cindy ketika dia lihat jack ikut masuk ke shower.
Jack membiarkan tirai showernya tetap terbuka ketika dia masuk tadi. Jadi aku bisa melihat apa yang sedang terjadi didalam shower antara bosku dan istriku. Pertama jack berdiri dibelakang cindy, meraih kedepan dan menggosokkan sabun ke permukaan payudaranya. Kemudian turun ke vaginanya dan menyabuninya sambil menggesek-gesek belahan pantat istriku dengan penisnya yang sudah berdiri.
Cindy kemudian berbalik dan jack menyabuni pantatnya dan kakinya. Setelah itu gantian cindy yang menyabuni seluruh tubuh jack. Kulihat dia berlama lama menyabuni dan menggosok penis jack.
Mereka mulai berciuman lagi. Aku hanya berdiri diluar melihat melalui tirai yang terbuka sambil sesekali mengelus selangkanganku.
Mereka mulai bercumbu dan saling menggerayangi badan masing-masing dibawah siraman shower. Kemudian cindy berlutut dan memaju mundurkan kepalanya mengulum penis jack.
cindy kemudian berdiri, meletakkan kedua tangannya di dinding persis dibawah kran shower. Jack berdiri dibelakangnya, menusukkan penisnya, dan menggenjotnya sambil memainkan payudaranya yang membusung.
selanjutnya, cindy berbalik menghadap jack dan meletakkan satu kakinya di pinggiran bathtub sehingga memudahkan jack memasuki vaginanya. Jack segera memompa cindy dan kulihat cindy ikut mengoyangkan pantatnya. Suara lenguhan cindy bergema didalam kamar mandi. Tak lama, mereka mencapai orgasme sambil mengerang keras-keras, dan sekali lagi saling menyabuni tubuh masing-masing sampai bersih.
Jack yang pertama keluar dari kamar mandi mengenakan handuk yang dililit dipinggangnya. Dia segera membuka kopernya dan kulihat dia mengeluarkan sesuatu yang kelihatan seperti pakaian dalam berwarna. Dia memilih satu set bh dan celana dalam dan memberikannya ke cindy.
“ini,” bilangnya. “saya sudah belikan khusus buatmu. Saya tahu ukuranmu waktu saya periksa isi lemari dirumahmu waktu itu.”
Kami melihat cindy terpaksa memakainya di dalam kamar mandi. Tapi setelah itu dia tidak mau keluar. “itu tirai jendelanya belum ditutup?”
“tidak apa-apa, Cindy sayang,” jawab Jack. Ayo keluar .”
Cindy melangkah keluar dari kamar mandi. Yang menutupi tubuhnya hanya celana dalam berwarna pink dan bh yang transparan. Bhnya menyangga payudara cindy hingga kelihatan terangkat, tapi cupnya sangat transparan. Areolanya yang hitam bisa terlihat dan belahan dadanya menonjol keatas.
Celana dalamnya sendiri yang model thong dan transparan juga di daerah selangkangan. Setelah kuperhatikan, rambut kemaluan cindy sudah dipotong pendek dibanding waktu kejadian dirumah apalagi dibanding waktu peristiwa di kantor, dimana waktu itu masih alami. Thongnya pun mini sekali, hanya berbentuk segitiga kecil sehingga rambut kemaluan cindy sesekali menyembul keluar.
Aku terkesima sedangkan Jack bersemangat, “astaga, kamu seksi sekali!” Cindy hanya berdiri diam, tangan disamping dan kepalanya menunduk.
“saya mau sisiran dulu?” tanya cindy.
“Silahkan. Nyisir di kaca depan jendela saja.” Memang ada kaca persis di pojokan dekat jendela. Kelihatannya Jack menginginkan istriku memamerkan tubuhnya.
Aku memandang keluar jendela. Hotel itu sendiri berbentuk L sehingga aku juga bisa melihat kamar-kamar lain diluar. Banyak kamar-kamar yang gelap, kemungkinan kosong berarti keberuntungan istriku tetapi ada beberapa yang lampunya menyala. Tetapi kulihat tidak jauh tepat searah kamar kami ada bangunan kondo tersendiri. Aku bisa melihat ada beberapa orang disana, dan kalau aku bisa melihat mereka berarti mereka juga bisa melihat kami.
Sementara Cindy mengeringkan rambut dan menyisir rambutnya, Jack menghubungi room service dan memesan makanan.
Kuperhatikan istriku. Bongkahan pantatnya kelihatan sekal, apalagi hanya memakai thong, itupun bagian belakang yang hanya berupa tali kecil menyelinap di belahan pantat istriku semakin menonjolkan pantatnya. Keperhatikan ada beberapa pria yang mulai melirik-lirik
kekamar kami. Ada yang masuk kekamar dan memadamkan lampu kamarnya tetapi kulihat mengintip dari balik tirai kamarnya. Setelah Jack selesai memesan makanan, dia duduk santai diranjang dan memerintahkan cindy menyisir menghadap ke jendela. Kemudian berbalik untuk mempertontonkan pantatnya yang hampir telanjang.
Kemudian terdengar ketukan di pintu. “buka pintunya, Cindy,” perintah Jack. “pasti room service. Suruh masuk dan sambut dia.”
Cindy bergerak menuju pintu dan mengintip sedikit. Seorang pria yang masih muda berdiri didepan pintu. “Room Service,” katanya sambil membawa kereta dorong berisi makanan.
Cindy, seperti diperintahkan kemudian membuka pintu lebar-lebar dan berdiri tepat di pintu tidak berusaha menyembunyikan tubuhnya. Kulihat mata pria tersebut melotot melihat tubuh cindy yang hampir telanjang hanya mengenakan bh dan celana dalam pink yang transparan.
Cindy mempersilakan masuk, dan pria tersebut memanfaatkan waktunya dengan berlambat-lambat meletakkan makanan di meja. Cindy menempatkan diri tepat disampingnya menjadikan tubuhnya jadi santapan mata pria tersebut. Kulihat putingnya mengeras dan
kelihatan menonjol di bhnya yang tipis dan dia sesekali membenarkan posisi thongnya yang melorot yang membuat rambut kemaluannya menyembul dari atas. Jack pun ikut berlama-lama memberi tip ke room boy tersebut.
setelah room boy keluar, kami mulai makan dengan cindy tetap hanya memakai “penutup tubuh” tersebut. Ketika kami selesai makan, Jack menyuruhku menaruh piring kotor di luar kamar . ketika itu, Kulihat semakin banyak yang memerhatikan kamar kami.
“Cindy,” bilang Jack, “Kamu kelihatannya jadi perhatian orang-orang disana, yang lagi ada acara. Kami melihat lewat jendela dan memang sedang ada acara dibangunan kondo sana, pria dan wanita melihat kearah kami, kuyakin mereka memandangi Cindy yang hanya memakai bh dan cd.
“Sekalian kasih lihat mereka” kata Jack. “Jangan tanggung-tanggung. Buka bhnya.”
Cindy menatapku dan kelihatan ragu-ragu. Di pikiranku ku ulang-ulang kata-kata mujarab “Ini demi Kiki.”
Cindy pasti berpikiran sama, karena dia kemudian melihat ke kaca lagi dan menurunkan tali bhnya. Kemudian dia membuka pengait bhnya yang terletak didepan, melepas bhnya dan menjatuhkannya dilantai membuat payudaranya bebas menggantung.
“Sambil digoyang-goyang sedikit,” perintah Jack. Cindy menggoyangkan dadanya dan payudaranya terguncang-guncang kesana kemari. Ketika Jack berkata, “Sekarang hadap ke jendela ,”Cindy bergeser menghadap jendela sambil tetap mengguncang payudaranya. Aku tidak tahu berapa orang yang melihat istriku telanjang dada, tapi kelihatan banyak yang menunjuk-nunjuk ke arah kamar kami.
“Sekarang celana dalamnya,”kata Jack. Cindy berbalik menghadap kami dan mulai menurunkan thongnya. Tubuhnya kelihatan seksi ketika dia membungkuk untuk mengambil celana dalamnya dan melemparnya kesamping.
“Goyang pantatmu,” perintah Jack. Cindy menggoyangkan pantatnya mempertontonkan kepada orang-orang di bangunan seberang, kemudian kearah aku dan Jack. Bongkahan pantat dan payudaranya terguncang2 kesana kemari.
“Lihat ke kaca, dan pegang payudaramu,” kata Jack. Cindy menghadap kaca dan dengan kedua tangannya memegang dan mengangkat kedua payudaranya yang besar.
“Jilat putingnya.” Aku tidak yakin banyak wanita yang payudaranya cukup besar sehingga bisa mengangkat putingnya menyentuh bibir, tapi ternyata Cindy bisa,Walaupun aku belum pernah melihat dia melakukannya sebelumnya. Sekarang dia menurunkan bibirnya dan mengangkat payudara kanannya sehingga lidahnya bisa menjilati areola dan putingnya.
“Ooh, sexy!” bilang Jack. “Sekarang gantian hisap puting kirinya.” Cindy melakukan apa yang diperintah dan memasukkan seluruh putingnya kedalam mulut. “Hisap keras-keras”
Cindy bergantian menghisap putingnya sementara aku, Jack, dan orang-orang entah dikamar atau banguna lain menontonnya.
Setelah dirasa cukup, Jack menyuruh Cindy mematikan lampu kamar. Tetapi lampu luar dan lampu kamar mandi masih menyala. Aku duduk di kasur yang dekat pintu dan Jack yang dekat jendela. “Ayo kesini, Cindy,”kata Jack. Jack membuka handuknya dan berbaring dikasur. Kulihat penis Jack sudah tegak berdiri.
Istriku yang telanjang segera naik ke kasur sesuai perintah bosku. Cindy ikut berbaring dan mengocok penis Jack sambil mereka bercumbu dan Jack memainkan payudara Cindy.
Aku juga ikut berbaring kemudian berselimut. Aku dikasur sendiri sementara didekatku istriku dan bosku seranjang. Tetapi kurasakan penisku juga tegang kemudian kulepas semua pakaianku dibawah selimut.
Cindy bergerak turun dan menghisap penis Jack . suara sruputannya terdengar jelas didalam kamar. Kemudian Jack menyuruh Cindy berbaring. Jack berpindah ke selangkangan Cindy dan mulai menjilati vagina Cindy. Kulihat tubuuh Cindy mulai menggelinjang membuat
payudaranya berguncang-guncang. Diluar kullihat orang-orang di acara melihatnya dan banyak pergerakan di kamar-kamar yang sengaja digelapkan. Bahkan beberapa orang yang lewat terang-terangan mengintip jendela kamar kami.
Jack kemudian naik ketubuh Cindy dan memasukkan penisnya ke vagina Cindy. Cindy ikut aktif melingkarkan kakinya disekeliling tubuh Jack dan mmeluk Jack. Jack menggenjot Cindy pelan-pelan, memutar pinggulnya, membuat Cindy mendesah-desah kenakan.
Aku tak tahan melihat persetubuhan itu dan mendengar desahan istriku. Kupegang penisku dan mulai mengocoknya dibawah selimut. Kucoba agar tidak kentara.
Jack mulai mengenjot semakin cepat. Kudengar suara selangkangan mereka beradu. Cindy memeluk Jack semakin erat dan mulai mengerang “Uhh! “Huhh!”
Persetubuhan itu semakin liar.Kulihat tubuh Jack dan Cindy memantul naik turun diatas kasur yang empuk, bahkan kasurnya pun ikut bergoyang.
Cindy kelihatan mulai menuju puncak kenikmatan. Kepalanya mengeleng kekanan kekiri, badannya berkelojotan. Tangannya meremas seprai kencang-kencang. Mereka tidak peduli aku ada disana melihat mereka dan memainkan penisku sendiri.
Cindy mengerang dan mendesah. “OOHHHHH! aww!”
Jack memompa istriku dengan cepat, memasukkan penisnya dengan kasar ke dalam vagina istriku. “Slap slap slap slap!”
Cindy tidak bisa menahan kenikmatan itu dan menjerit lirih. “UHHHHGGGH! OOOOHHHHHH!”
Aku pun tidak tahan dan keluar . Penisku mengeluarkan semprotan demi semprotan ke seprai.
Kemudian Jack pun keluar dan menjatuhkan badannya diatas Cindy. kudengar nafas mereka memburu.
Aku segera kembali berbaring pura-pura tidur. Jack melepaskan tubuhnya dari Cindy dan berbaring disebelahnya. Jelas sekali dia berkuasa atas istriku.
Jack kemudian berdiri menutup tirai dan kembali kekasur. Kulihat mereka berdua tidur berpelukan. Aku merasa lelah baik secara fisik maupun mental. Akupun tertidur sendirian.
aku terbangun mendengar suara berisik. Hari masih gelap. Kulihat kasur disebelahku dan dikeremangan dengan cahaya dari kamar mandi kulihat tubuh Cindy diatas tubuh Jack. Cindy menaiki Jack dan mereka kembali bersetubuh. Sekarang kelihatan Cindy yang lebih aktif,
sambil mencondongkan tubuhnya kedepan bertumpu pada kedua kedua tangannya, Cindy menaik turunkan pinggulnya dan menggoyangnya. Dengan badannya yang condong kedepan payudaranya tepat menggantung di wajah Jack. Jack menaikkan tubuhnya sedikit dan melumat kedua payudara tersebut.
Aku memainkan penisku yang ikut mengeras lagi. Kudengar setiap erangan dan rintihan membayangkan apa yang mereka berdua rasakan. Kemudian tak lama Cindy orgasme lagi, Jack menyusul dan aku pun keluar. Aku pun tertidur lagi.
Kira-kira satu jam kemudian, aku bangun. Kulihat Cindy bertumpu di kedua tangan dan kakinya dan Jack menggenjotnya dari belakang. Cindy tidak pernah mau bercinta denganku dalam gaya doggy style. Tapi sekarang dengan perannya sebagai budak seks yang dikuasai tuannya dia terpaksa melakukannya. “Tuannya” menyetubuhinya sambil menampar-nampar
pantatnya. Bongkahan pantatnya terguncang-guncang dan payudaranya yang menggantung bergoyang-goyang. Kepalanya menunduk dan rambutnya terurai menutupi sebagian wajahnya. Kulihat dia mendesah tetapi juga sambil menangis. Aku tidak bisa menebak apa
yang dirasakannya. Cindy kudengar mengerang, mendesah tetapi sesekali kudengar isakannya. Tetapi tak lama Cindy mengejan, mendesah, dan orgasme. Kemudian Jack orgasme.
Aku “keluar”.
Di Pantai Aku bangun dan melihat Jack keluar dari kamar mandi dan berpakaian. Hari sudah terang.
Kutoleh Cindy. Dia masih telanjang didalam selimut dikasur sebelahku. Dia sudah bangun dan sedang menatap Jack.
“Saya ada rapat,” ujarnya. “Saya kembali kira-kira dua jam lagi. Kalian berdua istirahat dulu. Nanti kalau saya sudah kembali kita jalan-jalan ke pantai.”
Setelah Jack keluar kamar, kutatap Cindy dan dia balas menatapku dengan raut muka malu, menyesal, sedih jadi satu. Kemudian dia memunggungiku dan tidur kembali. Sejam kemudian, aku naik kekasurnya. Aku ikut berbaring telanjang disebelahnya, di ranjang yang telah ternoda dimana dia telah bersetubuh dengan lelaki lain.
“Bagaimana perasaanmu?” Aku bertanya.
“Bagaimana kira-kira perasaanku? Aku merasa sangat malu,kotor,terhina,” jawab Cindy.
Perasaanku campur aduk. Aku juga ikut merasa tersakiti. Dan aku juga merasa malu dan marah karena laki-laki lain bisa membuat istriku orgasme dengan mudahnya dan berkali-kali. terlebih aku juga ingin menggaulinya. Melihat istriku “dipake” orang lain membuatku terangsang. Tapi tentu saja aku tidak bisa bilang mengenai hal itu kepadanya.
“Sampai kapan dia memaksaku melakukan hal seperti ini?” tanya Cindy.
“aku tak tahu,”kataku. “Tapi kita sudah booking tiket pulang malam ini. Kurasa dia sudah tidak akan melakukan apa-apa lagi sampai kita pulang nanti.”
Cindy menangis dan segera tertidur kembali.
Jack kembali tepat sebelum pukul 11 waktu setempat. Aku dan Cindy sudah selesai mandi. Karena jack sudah bilang kalau kita akan pergi ke pantai, kami sudah memakai baju renang kami dilapisi dengan kaos dan celana . Terlebih Cindy tidak ingin kelihatan menggoda ketika Jack kembali.
Jack menyuruh kami berkemas dan checkout dari hotel. Sambil berjalan keparkiran, aku berpikir berapa banyak orang dihotel ini yang melihat istriku telanjang dan berhubungan intim tadi malam.
Jack berlaku biasa-biasa saja, bahkan dia yanag menyupiri sendiri mobil kami. Setelah sampai, kami membawa alas masing-masing dan berjalan dari parkiran menuju pantai. Kulihat pantainya tidak ramai, walaupun cuaca mendukung, hangat dengan angin sepoi-sepoi.
Kemudian kulihat papan penunjuk. Disitu tertulis , “PANTAI PRIVAT. KHUSUS GOLONGAN TERTENTU.”
Cindy juga melihatnya. “Golongan tertentu?”
“Pantai nudis,” jawab Jack. Disini boleh tidak memakai pakaian. Tentu saja Niko dan Aku tetap berpakaian tapi kamu harus berlaku seperti kaum nudis, Carol.”
Cindy terkejut. “Tidak mau! Kenapa?”
Jack hanya memandang dengan tegas, dan Cindy langsung terdiam, mengerti bahwa tidak ada gunanya membantah orang yang memegang hidup anak kami.
“Ayo, Cindy, buka baju,” perintah Jack.
Aku memandang sekeliling. Hanya ada satu-dua orang berjalan-jalan di pantai, tapi ada beberapa orang yang berbaring diatas alas dan kursi menikmati matahari. Walaupun berpakaian minim tapi tidak ada yang benar-benar telanjang bulat. Cindy gemetaran tapi
segera meletakkan alasnya, dan melepaskan kausnya. Kemudian dia membuka resleting dan melepaskan celana 3/4nya memperlihatkan baju renangnya yang one-piece berwarna hitam yang rencananya akan dipakai.
Setelah terdiam sebentar, Cindy melepas resleting baju renangnya membuat payudaranya menyembul keluar. Kemudian membungkuk sedikit mendorong baju renangya turun ke kakinya.
Tubuhnya yang bugil sudah berulangkali dipertontonkan dihadapan Aku dan Jack. Tapi tetap membuat penisku mengeras melihatnya telanjang bulat di siang hari bolong dengan banyak orang yang tidak kami kenal memandang kearahnya.
“Ok, Cindy, kamu kelihatan mempesona! Ayo kita berjalan-jalan.”
“Mau kemana kita, pak?” Tanyaku.
“Sekedar jalan-jalan di sepanjang pantai kira-kira setengah kiloan. Saya ada janji dengan beberapa orang disana.”
Aku tidak bertanya siapa orang tersebut. Aku kenal betul Jack, kalau dia mau kita tahu siapa mereka dia pasti memberitahu. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah istriku sekarang bugil dan kita harus berjalan lumayan jauh.
“Kamu jalan didepan, Cindy,” perintah Jack. “kami tepat dibelakangmu.”
Cindy mulai berjalan disepanjang pantai telanjang bulat. Jack dan aku mengikutinya kira-kira lima meter dibelakangnya. Jack seakan-akan berpura-pura kita tidak bersama-sama Cindy. Kulihat istriku dengan prihatin. Ketika dia berjalan, kedua bongkahan pantatnya naik dan turun dengan indahnya berbarengan dengan pinggulnya yang bergoyang kiri kanan.
Walaupun badannya sudah kurang kencang tapi masih kelihatan sekal dan montok. Kupikir dia masih kelihatan seksi sekali dan penisku mulai berdiri.
Jack juga memperhatikan Cindy. tapi selain memperhatikan istriku yang telanjang, kami juga melihat-lihat sekeliling. Kebanyakan masih mengenakan sesuatu walaupun minim, kecuali beberapa orangtua. Berkali-kali ada orang yang menuju kearah kami dari depan, entah kebetulan ataukah sengaja. Setiap berhadapan mereka memelototi selangkangan istriku yang
dihiasi bulu kemaluan yang tipis dan payudaranya yang bergoyang-goyang. Bahkan dari belakang aku bisa melihat bagian sisi payudaranya yang berayun-ayun kekanan kekiri. Setelah mereka melewati Cindy, mereka menoleh kebelakang untuk melihat pantatnya yang telanjang.
Kulihat grup mereka berkumpul dengan yang sebaya. Yang sudah tua baik pria maupun wanita membentuk grup-grup, begitu juga yang paruh baya, dan yang pasangan-pasangan. Mereka kelihatannya dari orang-orang kalangan atas seperti halnya Jack. Cuma ada satu-dua grup yang berisi anak-anak muda yang single. Tapi merekalah yang paling kelihatan terang-
terangan menikmati pemandangan tubuh istriku. Bahkan ada yang sengaja berbalik lagi untuk melihat sekali lagi tubuh Cindy walaupun sudah melewatinya. Ada beberapa pasangan dan grup walaupun sudah berbaring diatas alas atau duduk dikursi mengangkat wajah mereka untuk melihat ketelanjangan Cindy.
Setelah beberapa lama, kami mulai membuat suatu barisan dibelakang Cindy. Ada yang berulang-ulang bergegas kedepan untuk melihat bagian depan tubuh Cindy. Tapi kebanyakan memilih berjalan dibelakang bersama-sama melihat goyangan pantat Cindy.
Jack mengeluarkan hpnya dan mulai merekam Cindy dari belakang. Kuperhatikan layarnya ketika dia menzoom ke pantat Cindy yang berayun-ayun. Kemudian dia juga merekam orang orang yang terpesona melihat Cindy yang telanjang bulat.
Grup anak muda yang sedang jogging dengan kaus yang seragam berlari menyusul kami. Mereka berteriak-teriak menggoda Cindy dengan keras. Beberapa orang asing yang kami lewati bersiul-siul dan berkomentar dengan bahasa mereka masing-masing yang untungnya tidak kumengerti.
Kurasa kami telah jalan berkilo-kilo sampai kulihat dua orang melambai kearah kami. Jack melambai kembali.
Setalah dekat, aku mengenali kedua orang tersebut. Mereka adalah Billy dan Randy.
Aku kenal Billy dan Randy. Mereka dulu satu kantor denganku. Kemudian mereka dapat promosi dan membuka cabang disini. Aku tidak menyukai mereka. Sifat mereka mirip. Mungkin karena sama-sama dari timur. Mereka seumuran denganku, berbadan besar,
bicaranya lantang menjurus kasar, dan agresif, dan tak tahu malu. Seharusnya aku yang dapat promosi tersebut, karena aku yang lebih banyak bekerja daripada mereka yang lebih banyak mengandalkan bicara. Mereka juga mata keranjang, sering menggoda bahkan bisa
dibilang melecehkan pekerja-pekerja wanita dikantor. Cindy pernah bertemu mereka di acara-acara kantor. Dia tahu pendapatku tentang mereka dan kelihatannya pendapatnya pun sama.
Dan sekarang, rival kerjaku akan melihat istriku telanjang bulat.
Jack berjalan menuju Billy dan Randy yang duduk diatas alas agak jauh dari pantai, ditempat dimana sudah bukan daerah pasir lagi tapi sudah daerah rerumputan dan berbatu. Jack menjabat tangan mereka berdua dan berpaling kearahku dan Cindy, yang sedang berdiri tepat dibelakangku dan tangannya mencoba menutupi kedua payudaranya.
“Billy dan Randy ikut rapat tadi pagi, dan saya ajak mereka kesini.,” kata Jack kepadaku dan Cindy. Kemudian dia berpaling ke Billy and Randy. “Saya yakin kalian sudah saling mengenal.”
“Apa Kabar, Niko,” ujar Billy.
“Hai, Niko,” kata Randy. Tapi mata mereka terus menatap Cindy.
“Cindy, bukan?” tanya Billy.
“Jangan sembunyi, Cindy, gak usah malu,” kata Randy. “Badan bagus begitu sayang kalau ditutupi.” Randy mencengkram tangannya dan dan menariknya keluar dari belakang tubuhku. Kedua rivalku memandangi tubuh telanjang istriku yang wajahnya memerah menahan malu.
“Astaga, kamu kelihatan lebih menggairahkan daripada bayanganku selama ini. Aku sering membayangkan kalau kamu telanjang, Cindy,” senyum Billy, berulangkali memandang Cindy dari atas sampai bawah sambil berputar depan belakang.
“Susumu bagus, Cindy,”komentar Randy.
Billy kemudian mengambil dua buah kaleng bir di cooler. “Mau minuman dingin?” Dia menawarkan pada Cindy dan Jack. Cindy menolak , sedangkan Jack menerimanya.
“Ayo kita santai-santai dulu,” bilang Jack. Dia membeber alasnya dibelakang tempat Billy dan Randy. Kemudian dia membeber alas Cindy diluar perkiraanku sengaja diantara Billy dan Randy..
“Duduk duduk dulu Cindy,” kata Jack, dan dia menggandeng Cindy menuju alasnya. Cindy, tanpa ekspresi mngikuti dan duduk di alasnya dengan memeluk lututnya untuk menutupi payudaranya.
“Ada yang bawa krim matahari?” tanya Jack.
“Gak bawa,” kata Billy.
“Aku juga,” ujar Randy.
Aku hanya mengggeleng.
“Ya sudah, untung saya bawa,” senyum Jack. Dia meraih ke kantong bawaannya dan mengeluarkan sebotol besar lotion dan melemparkannya ke Billy. Dia sudah duduk di sebelah Cindy. “Kasih dia krim. Jangan sampai badannya yang bagus terbakar matahari apalagi bagian-bagian “penting”nya.”
Billy dan Randy tertawa. Kemudian Billy berkata, “Ayo baring tengkurap, Cindy.”
Cindy dengan patuh berbaring tengkurap. Kedua kakinya sedikit terpisah, Jack yang tepat dibelakangnya melihat dengan jelas lekuk tubuh Cindy dari kaki,betis, paha, pantat, dan sedikit bentuk selangkangannya. “Pemandangannya bagus dari sini,” tawa Jack.
“Disini lebih bagus,” ujar Billy yang berlutut tepat disisi Cindy. Dia membuka botol lotion dan menuangkannya di punggung Cindy. Kemudian Billy mengoleskannya diatas tubuh telanjang Cindy, berlama-lama menikmati tiap waktunya. Dia memulai pijatannya dari bahu dan punggung Cindy dan pelan-pelan menuju pinggulnya. Kemudian dia menuang banyak cairan
lotion dikedua bongkahan pantat Cindy. Dia meletakkan botolnya kemudian meremas-remas pantat telanjang Cindy. Dia meremas-remas pelan-pelan sambil terus menggagumi tubuh Cindy. Dia juga memainkan pantat Cindy dengan menggoyang-goyangnya. Randy yang duduk tepat disebelah Cindy melihatnya dan menyeringai. Billy bahkan membuka belahan pantat Cindy, menuang lotion disana sampai mengenai lubang pantatnya.
Billy menyemprotkan lotion ke paha Cindy dan mengoleskannya sampai kebawah. Dia berlama-lama mengoleskannya dibagian bawah, sengaja sambil menyentuh Vagina Cindy yang berbulu tipis. Kulihat dari tubuhnya yang sesekali tersentak.
Setelah Billy selesai mengolesi sampai betis Cindy, Randy mengambil botol lotionnya dan berkata, “Sekarang baliknya, Cindy.”
Cindy duduk dan berbalik, melihat Jack dengan tatapan memohon agar Jack menolongnya. Tapi Jack membalas dengan meminum birnya dan melirik vagina Cindy sambil tersenyum sinis.
Cindy menyandarkan tubuhnya diatas kedua sikunya, kakinya sedikit terpisah. Tubuhnya kelihatan putih mulus, kecuali dibagian kaki dan dada bagian yang sedikit kecoklatan karena matahari. Payudaranya yang tidak pernah terkena matahari sama sekali berwarna putih pucat. Tubuhnya kelihatan indah dengan posisinya yang bertumpu dikedua sikunya dan kakinya dilipat.
Randy memulai dari kaki dan betisnya, menuang lotion di tubuh Cindy dan mengoleskannya, dia melakukannya sambil tersenyum kearah Cindy. Kemudian naik ke pahanya membuat kedua kaki Cindy membuka lebar sambil menggoyang-goyang paha Cindy yang sekal.
Randy mengoleskan lotion dipinggul Cindy dan dan menyusuri bulu tipis di selangkangan Cindy sampai menyentuh vaginanya. “Kita pastinya tidak mau “INI” terbakar matahari,” tawanya.
Cindy tersentak dan mulai mendesah.
Olesan Randy naik ke perut Cindy, dan kulihat puting Cindy mulai mengeras. Tak lama putingnya betul-betul membesar dan mencuat seakan-akan mengundang Randy untuk memainkannya.
Akhirnya Randy menuangkan banyak lotion di payudara Cindy sampai jatuh mengalir ke belahan dadanya. Randy meletakkan botolnya dan dengan kedua tangannya memijat payudara istriku. DIa memegang payudara Cindy dengan kedua tangannya dari bawah sampai kelihatan menggelembung, meremasnya pelan, digoyang-goyangkannya bahkan sesekali ditamparnya membuat Billy dan Jack tertawa-tawa.
“Sini kubantu,” kata Bill dan memegang payudara kiri Cindy dan memainkannya dengan kasar sementara Randy meremas-remas yang sebelah kanan. Akhirnya Cindy mulai merintih.
“Ok , biarkan perempuan itu berjemur dulu,” kata Jack. Cindy berbalik tengkurap lagi dengan kedua rival kerjaku tetap berbaring disampingnya, menikmati keindahan tubuh istriku sambil merayu dan menggodanya. Jack hanya berbaring ditikarnya, meminum birnya dan memandangi selangkangan Cindy.
Kami berada di lokasi pantai yang agak menyempit, tidak begitu jauh dari pesisir pantai, dan sekarang banyak orang yang berjalan-jalan dipantai. Kulihat hampir seluruhnya dengan niat menikmati tubuh Cindy. Mereka berlama-lama berhenti di sisi pantai ini, berpura-pura bermain-main diair. Mengetahui itu, Jack menyuruh Cindy berbalik dengan alasan supaya punggungnya tidak telalu lama dijemur tapi aku yakin dia hanya ingin Cindy mengekspose Payudara dan Vaginanya kekerumunan orang tersebut dan dirinya sendiri.
Tak berapa lama, Jack berdiri dan berkata, “Ayo, CIndy, kita berendam di air.”
“Ya, Cindy,” jawab Billy. “Waktunya main.”
“Aku ikut,”kata Randy, dan mereka menarik Cindy yang ogah-ogahan berdiri.
“Niko, kamu tetap disini dan jaga barang-barang kita,” perintah Jack. Jack, Billy, dan Randy menemani istriku yang telanjang bulat ke pantai.
Jack dan Billy menggandeng tangan Cindy dan menuju ke pantai, Randy kembali sebentar mengambil bola. Mereka berempat kemudian bermain lempar tangkap. Mereka sengaja menjaga Cindy tetap di posisi air yang dangkal sehingga ketelanjangannya bisa dinikmati orang-orang yang sedang berjalan-jalan dan beberapa kelompok orang yang entah sejak
kapan membeber alas di sekitar mereka. Payudara besar Cindy dan Pantatnya yang montok bergoyang liar ketika dia melempar bola dan berlari mengejar bola tersebut. Ketiga orang tersebut kelihatannya sengaja melempar bola terlalu keras atau terlalu pelan sehingga Cindy terpaksa berlarian kesana kemari membuat payudaranya terguncang-guncang. Aku yakin dia lebih memilih bisa berada di dalam air yang dalam untuk menyembunyikan ketelanjangannya.
Tetapi ketika dia berhenti bermain dan pergi ke bagian yang sedalam pinggang, malah mengundang kemarahan Jack. Jack mengejarnya dan menyemangati Billy dan Randy untuk mengikutinya dan menarik Cindy ke tempat yang lebih dalam. Dari tempatku, kulihat Billy
mencoba mengangkat Cindy. Cindy memang tinggi dan lumayan berisi tapi Billy juga tinggi besar dan jelas lebih kuat. Diangkatnya Cindy dan dilemparkannya ke daerah yang lebih dalam. Kemudian dipegangnya, diangkat lagi dibagian pantat sambil mengendus-endus dadanya sebelum dilemparkannya lagi kedalam air.
Cindy dihalangi dari lari ke tepi pantai, jadi dia diam di dalam air setinggi dada menyembunyikan tubuhnya. Billy mendekatinya lagi dari depan dan memegangnya. Cindy mencoba lari tapi Randy sudah berdiri dibelakangnya dan menjaganya. Siku Billy kulihat berada disamping badannya dan tangannya didepan. Kelihatannya dia sedang memegang-
megang payudara Cindy. Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya, matanya menatap nanar bergantian kearahku dan Jack yang berdiri di dekat situ memandanginya. Randy berdiri dibelakang Cindy tapi aku tidak bisa melihat kedua tangannya yang berada didalam air.
Kemudian ketika ada ombak, aku bisa lihat ternyata benar kedua tangan Billy memainkan payudara Cindy dan kedua tangan Cindy di dada Billy, kelihatannya mencoba menjauhkan Billy tapi kulihat usahanya sia-sia, entah memang kalah tenaga atau hanya pura-pura.
Sementara untuk Randy , kedua tangannya kulihat berada dibawah didepan badannya dan aku membayangkan yang terburuk, Dia meremas-remas pantat Cindy atau bahkan lebih parah lagi, memainkan vagina Cindy.
Kemudian Jack mulai berciuman dengan Cindy bahkan mereka berpagutan lidah. Setelah itu Billy dan Randy bergantian berciuman panjang dengan istriku yang telanjang bulat di dalam air, tangan mereka tidak kelihatan entah dimana dan menjamah apa.
Mereka kemudian kembali dan menggeringkan badan. Billy dan Randy bernafsu ingin menghanduki Cindy tetapi Jack melarang.
“teman-teman, biarkan Cindy menggeringkan badannya sendiri dan memakai lotion sendiri,” kata Jack. Kukira dia mulai berbaik hati sampai kudengar dia melanjutkan. “Cnndy, berdiri agak kesana dan handukan disana. Kasih hiburan buat semuanya.”
“Semuanya” maksudnya kumpulan orang-orang yang entah kapan membeber alasnya disekitar tempat kami. Cindy memang sudah bukan remaja, tapi dengan tubuhnya yang tinggi dan berisi ditambah wajah yang cantik menjadikan dialah yang paling menonjol dipantai ini walaupun ada wanita lain yang berpakaian sangat minim bahkan juga telanjang. ada kira-kira
40 orang duduk dan berbaring di area sekitar tempat kami dan tanpa segan segan memandangi Cindy. Lebih banyak lagi yang sudah melihat Cindy dan ketiga orang pria “bermain-main” di air memutuskan untuk berhenti dan berdiri dipantai melihat apa aksi
selanjutnya. setelah aku dan juga Cindy mengetahui kebejatan Jack, kami mengerti kalau Jack menginginkan Cindy mempertontonkan tubuhnya, sama seperti kejadian tadi malam di hotel.
Cindy mengambil handuknya dan berjalan menjauh dari kami menuju pantai. . “Cukup,” bilang Jack.
Cindy mulai menggeringkan badannya yang depan membuat payudaranya menggelembung dan terguncang. Kemudian membungkukkan tubuhnya untuk mengeringkan selangkangan dan kakinya, membuat payudaranya menggantung. Dan mengangkat kakinya bergantian untuk menghanduki betisnya.
Jack kemudian melemparkan tabir surya ke Cindy. “Mulai dari dadamu.”
Cindy menuangkan krim ke dadanya, meletakkan botol, kemudiaan pelan-pelan mengoleskan krim ke payudaranya, mengangkat dan meremas-remas seperti yang dilakukan Randy tadi.
“Digoyangkan juga. Cepat.”
Cindy menggoyangkan payudaranya sendiri dengan cepat sambil menarik putingnya dan menangkupkan tangannya di kedua payudaranya.
Kuperhatikan kerumunan disekitar kami. Ada grup mahasiswa sambil minum-minum, golongan yang kutebak kutu buku atau computer freak yang mungkin kesini niatnya memang melihat cewek telanjang, beberapa orang tua yang harusnya lebih banyak beribadah tapi berjalan-jalan disini memakai kacamata hitam untuk melirik wanita-wanita muda. Ada juga
pasangan paruh baya yang mungkin tidak berniat menonton Cindy tetapi penasaran dengan semua tingkah lakunya. Kulihat banyak dari mereka mengarahkan smartphone mereka ke arah Cindy, bahkan ada pemuda dibukit diatas sebelah kanan kami mengarahkan kameranya yang ada lensa panjangnya.
Cindy mulai mengoles bagian bawah badannya, Jack tetap sambil mengeluarkan perintah-perintah dan memuji Cindy kalau dia menurutinya dan kelihatan menggoda. Cindy menggolesi perutnya sambil tetap menggoyangkan payudaranya. Cindy hanya menunduk malu karena dia mengetahui banyak orang memandangi tubuhnya.
Cindy membentangkan kakinya dan mengoleskan lotion di pahanya kemudian betisnya sambil membungkuk sehingga payudaranya tergantung bebas menjadi tontonan bagi kumpulan orang-orang tersebut.
Semakin banyak orang yang berjalan-jalan dipantai kemudian berhenti, pertama mereka penasaran apa yang membuat banyak orang berhenti dan setelah mengetahui sebabnya ikut menikmati tontonan erotis dari seorang wanita yang tinggi, seksi dan cantik. . sekarang mungkin ada seratus orang yang memperhatikan. Dan Billy dan Randy juga terdiam melihat aksi istriku yang menggairahkan.
Ketika Cindy mengolesi bagian bahu dan punggungnya, dia mencondongkan badannya kebelakang membuat payudaranya semakin membusung. Kedua payudaranya terguncang-guncang ketika Cindy menggosok bagian atas dan bawah punggungnya. Tapi ketika Cindy hendak mengolesi pantatnya, Jack menyuruhnya untuk berbalik.
Cindy membungkuk lagi untuk mengolesi bagian belakang kakinya dan aku yakin orang-orang yang menonton dapat melihat sesaat belahan vaginanya diantara kedua kakinya mungkin juga lubang pantatnya.
Akhirnya Cindy menyelesaikan shownya dan berjalan kembali ke tempat kami. Grup mahasiswa yang menonton sambil minum-minum serempak bertepuk tangan.
Cindy diperintahkan kembali ke alasnya diantara Billy dan Randy. Dia membaringkan badannya miring ke kanan dan dari posisiku kulihat payudaranya ikut menggantung kesamping. Lutut kirinya agak naik sedikit dan kulihat tangan Billy memainkan pantatnya dan mencoba mengarah ke antara kakinya untuk mengelus-elus bulu kemaluannya. Randi yang disampingnya dan tepat didepan Cindy, memainkan putingnya sambil berbisik-bisik.
Kami berada tidak jauh dari pantai sehingga orang yang lewat atau yang berjemur bisa melihat apa yang mereka lakukan. Kudengar Jack berkata ke Randy kalau aktivitas seksual dilarang dan siapa yang melakukannya bisa ditahan. Peringatan itu membuat gerayangan mereka mereda, tapi bukan berarti jamahannya berhenti. Billy memainkan rambut Cindy dari belakang dan Randy mengelus-elus paha istriku.
Jack berteriak, “Bir kita habis.”
Billy menjawab, “ada bar di hotel diatas sana. Hei Niko, bisa kamu jalan kesana dan belikan beberapa botol bir.” Jack menggangguk kearahku. Dengan enggan kutinggalkan istriku dengan tiga orang laki-laki bejat. Cindy menatapku dengan takut ketika aku berdiri, tapi aku tidak membalas apa-apa.
Aku berjalan ke hotel dan membeli beberapa botol bir. Ketika aku kembali kulihat pakaian kami masih disana tapi tidak ada siapa-siapa. Kucari disekitar pantai tetap tidak ada. Di dataran yang agak tinggi dari tempat kami, kulihat celana renang diatas kayu. Celana tersebut persis seperti yang dikenakan Randy.
Aku menaiki bukit kecil, persis diatas tempat kami menggelar tikar. Kulihat beberapa orang di cekungan yang terlindungi gundukan pasir. Aku menyembunyikan diri biar tidak kelihatan
sampai cukup dekat untuk mengenali istriku, bosku dan rival kerjaku. Cindy dan Randy berada di alas milikku. Randy tengkurap tepat diatas istriku. Billy dan Jack duduk didekat mereka diatas bongkahan kayu yang besar.
Aku mendekati mereka dan melihat pantat Randy yang sudah tanpa busana diantara kaki Cindy, bergerak naik turun dengan cepat. Dengan suara ombak dan angin aku tidak bisa mendengar apa-apa tapi bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Randy yang sudah
telanjang menggauli istriku yang bugil. Rambut Cindy mulai menggering dan berantakan membuatnya kelihatan liar dan seksi. Tangan Cindy memeluk tubuh Randy ketika Randy menyodoknyanya. Kakinya terpentang lebar, pahanya menegang.
Randy menggenjot dengan cepat dan ternyata selesai dengan cepat. Kulihat Billy dan Jack berdiri. Segera setelah Randy bangkit dari tubuh Cindy, Billy dan Jack berjalan ke arah mereka dan mengangkat Cindy yang sedang mengambil nafas. Jack kembali duduk diatas kayu dan Cindy berlutut didepannya diatas alas. Cindy kemudian membungkuk dan mengulum penisnya. Billy membuka celana renangnya dan berlutut dibelakang Cindy. Dia memasukkan penisnya ke vagina Cindy dan menggenjotnya posisi doggie style.
Ku memandang sekelilingku. Ternyata masih ada pemuda di atas bukit dengan kamera berlensa panjangnya. Pasti memoto istriku sedang digauli beramai-ramai oleh bos dan rival kerjaku.
Aku tidak tahu apakah ada yang sudah orgasme atau belum tapi kulihat mereka berganti posisi. Jack berbaring dan Cindy naik diatasnya menghadap kekakinya. Jack mencoba menusukkan penisnya keatas berkali-kali, kulihat kelihatannya bukan mencoba mengarah ke
vaginanya tapi ke lubang pantatnya. Setelah berkali-kali dan akhirnya berhasil dia menarik Cindy berbaring di atas tubuhnya. Kemudian Billy Memasukkan penisnya lagi ke vagina Cindy dan Akhirnya Cindy disetubuhi dikedua lubang tubuhnya.
Saat ini aku bersumpah mendengar Cindy menjerit-jerit, tapi karena suara angin dan ombak dipantai jadi suaranya teredam. Cindy digauli dengan kasar, diperlakukan sebagai sarana melampiaskan nafsu mereka yang sudah di ubun-ubun melihat semua aktivitas Cindy tadi.
Setelah double penetration itu selesai. Mereka masih melanjutkannya. Cindy menghisap penis Randy dan penis Billy dan Jack dikocok-kocok. Kemudian Cindy dibaringkan dengan
perutnya diatas kayu membuat Payudaranya menggantung dan Jack berlutut dibelakangnya kembali memperkosa pantatnya dengan kasar. Billy berlutut di bagian lain dan memasukkan penisnya ke mulut Cindy. Cindy bergantian mengulum penis Randy dan Billy sambil mereka meremas-remas payudaranya dengan keras.
Lebih dari satu jam kemudian baru mereka selesai. Mereka bertiga dan istriku akhirnya melihatku yang duduk mematung diatas bukit tapi aku tidak bergabung dengan mereka.
Ketika kulihat mereka membersihkan pasir dari tubuh mereka dan membereskan alas, aku kembali ketempat asal kami. Aku benci memikirkan rival kerjaku yang brengsek tahu aku hanya melihat dengan pasif mereka menyetubuhi istriku.
Kami sangat letih dan dan kehausan ketika kembali ke mobil kami. Kulihat jam dan masih ada enam jam sebelum kami pergi kebandara dan kami sudah telanjur checkout. Badan kami kotor, penuh pasir dan keringat. Kami perlu mandi. Billy mengatakan pada Jack ada kamar mandi umum di dekat tempat parkir. Jack yang berinisiatif mengambil tas dari mobil, tapi
menyuruh kami menunggu di kamar mandi. Cindy masih telanjang bulat, berdiri dan menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang keluar masuk dari kamar mandi dan beberapa orang yang hanya bersantai di tempat parkir. Dan ketika Jack kembali dia hanya membawa tasnya
saja. Dia mengeluarkan sabun dan shampo yang didapat dari hotel. “Aku tidak pernah memakainya tapi kuambil karena dibolehkan dan mereka jadi milikku jadi bisa kuperlakukan semauku” jelasnya menjelaskan filosofinya terhdap sabun itu dan istriku.
Ternyata kamar mandi umum itu hanya ada toilet dan wastafel tapi tidak ada kamar mandi. Tapi diluar ada shower tempat orang-orang membilas badan setelah bermain dipantai.
Jadi Jack memberi Cindy sabun dan shampony, kemudia kami dan puluhan orang sekitar menonton istriku menyabuni tubuhnya yang telanjang, mencuci rambut, dan membilas tubuhnya. Beberapa pria bahkan menggunakan shower disebelah Cindy sambil mengajak ngobrol menggoda sehingga bisa dibilang mereka mandi bersama.
“Dasar Wanita murahan,” kudengar seorang wanita berkata ketika dia melihat istriku mandi telanjang di depan umum.
Setelah cindy selesai mandi dan mengeringkan badannya, Jack merogoh tasnya dan memberikan Cindy pakaian. Pakaian tersebut baru, bukan pakaian yang dibawa dan dimiliki Cindy. Ternyata pakaian tersebut baru dibeli Jack bersama-sama dengan pakaian dalam yang tadi malam dikenakan Cindy. Cindy tidak memerhatikan pakaian tersebut, dia langsung pergi ke kloset untuk segera menutupi tubuhnya . Sekilas menurutku pakaiannya terlalu kecil.
Cindy keluar dari kloset mengenakan rok putih yang sangat tipis dan ketat, hampir-hampir tidak bisa menutupi pantatnya. Bajunya yang berwarna pink juga sangat tipis dan ketat sampai kelihatannya bisa sobek sewaktu-waktu terlebih dibagian dadanya yang tertekan membuat payudara istriku kelihatan menggembung. Ada logo klub sepakbola dari daerah tersebut di kausnya.
Bh Cindy yang berwarna orange terang kelihatan menerawang bahkan tali bhnya sesekali keluar dari kaosnya. Bhnya jenis yang hanya berbentuk separuh dibagian bawahnya saja, ditambah dengan bh tersebut mengangkat payudara istriku sehingga kelihatan seperti payudaranya akan meloncat keluar. Cindy beul-betul kelihatan seperti wanita yang biasa mangkal di pinggir jalan.
“Aku beli kaus itu di toko dekat hotel.,” kata Jack.
“Jack,mana celana dalamku,” kata Cindy, memberitahuku bahwa dia ternyata tidak mengenakan apa-apa dibagian bawah badannya.
“tidak pake celana dalam-celana dalaman sekarang.”
Di dalam mobil, kami tidak tahu kemana Jack akan membawa kami sampai di perempatan lampu merah dia berkata, “saya sudah bilang belum kalau kita mau nonton bola malam ini?”
“belum,” aku dan Cindy menjawab bersamaan, tapi aku tahu Jack hanya berbasa-basi menanyakannya.
“Ya, kita cuma bisa dapat tiket ekonomi gara-gara banyak orang. Pertandingannya mungkin kurang seru tapi yang penting rame-ramenya.”
“banyak orang?, rame-rame? ” tanyaku.
“Oh, Randy dan Billy ikut nonton. Mereka juga ngajak teman-teman mereka. Juga anak buah mereka.”
Kami sampai di parkiran stadion dan mendapat tempat parkir yang jauh dari stadiun kemudian segera mencari kelompoknya Randy dan Billy. Selagi kami mencari-cari Billy dan Randy diantara kumpulan suporter , Cindy menjadi pusat perhatian dan mendapat siulan dan godaan dari gerombolan suporter yang melihatnya.
Akhirnya kami menemukan Randy dan Billy sedang menunggu kami bersama beberapa teman dan anak buah mereka. Teman Billy dan Randy sama-sama berumuran kira-kira pertengahan 30an dan memiliki kesamaan fisik dengan mereka dikarenakan ternyata berasal dari daerah yang sama. Kemudian dua asisten Billy dan Randy yang kelihatannya baru lulus
sma. Mereka semua laki-laki, tidak ada perempuannya. Billy, Randy dan kumpulannya yang membelikan tiket, sebagai imbalannya supaya imbang Cindy yang menjadi hiburannya. Para pria tersebut tidak bisa melepaskan mata mereka dari Cindy seakan menelanjanginya. Aku
menduga-duga apakah Billy dan Randy sudah menceritakan kepada semuanya kalau mereka baru saja menikmati istriku. Bagaimanapun, kami sudah booking tiket malam ini dan aku tahu Jack ada rapat penting besok jadi aku yakin tidak ada kesempatan untuk berbuat gila malam ini. Kami hanya menonton pertandingan dan langsung ke bandara.
Sebagai selingan sebelum masuk stadion, mereka mengajak Cindy bermain bola sebentar. Ketika Cindy fokus pada bola, mereka mencolek-colek tubuhnya sembunyi-sembunyi. Ketika istriku mengejar bola, mereka menikmati suguhan belahan dada Cindy yang memantul-mantul diatas bh orangenya. Mereka sengaja meminta Cindy melempar bolanya daripada
menendangnya supaya bisa melihat Cindy membungkukkan badannya. Kalau bolanya di kaki Cindy mereka berlarian kearahnya berpura-pura hendak merebut bolanya sambil menggerayangi tubuhnya. Akhirnya Cindy kelihatan pasrah saja menerima sentuhan-sentuhan nakal mereka.
Walaupun banyak kumpulan suporter lain disekitar situ, beberapanya wanita dan juga pihak keamanan, tapi Billy berani menepuk pantat Cindy sambil kulihat Randy memegang payudara Cindy. Suporter pria disekitar sana ikut tertawa melihat Randy memasukkan jari tengahnya ke belahan dada Cindy dan menggosok-gosokkannya disana.
Aku dan Jack masih berbusana pantai dan Jack menyuruhku mengambil pakaian baru dari tas di mobil. Sekali lagi aku benci meninggalkan Cindy sendiri walaupun ditengah keramaian. Aku menoleh kearahnya sebelum pergi.
“jangan khawatir,” kataJack. “kujamin vaginanya tetap aman sementara ini.”
Ketika aku berjalan kembali kulihat kulihat Cindy tidak ada di kumpulan kami, aku cemas Jack berbohong. Setelah mencari-cari aku melihat Cindy berada diantara dua kendaraan besar berjenis SUV yang parkir berdekatan. Badannya menyandar di salah satu SUV, Randy dan salah satu temannya bergantian menciumi bibirnya sembari memegang-megang payudaranya diatas bhnya dan mengesek-gesek vaginanya yang tidak tertutupi apa-apa.
Jack berdiri berjaga-jaga dekat kendaraan tersebut. Aku hanya bisa menatap dalam diam. Walaupun Cindy memang aman tidak disetubuhi, kelihatannya Jack menggunakan istriku untuk menghibur para suporter dengan mengijinkan mereka bergantian satu-satu atau sekaligus berdua menikmati bibir istriku dan memegang-megang tubuhnya.
Setelah Jack merasa cukup, kamipun bubar dan memasuki stadiun. Cindy duduk dekat dengan jalan, Jack disebelahnya. Randy dan Billy dibaris tepat dibawah Jack dan Cindy. Dan aku duduk bersama anak buah Randy dan Billy dibaris dibawahnya lagi. Yang lainnya duduk disekitaran kami.
Hal pertama yang kuperhatikan dengan jelas banyak laki-laki yang sudah bernafsu di bagian kami dikarenakan kelakuan Jack tadi, yang kedua semuanya memperhatikan semua tingkah laku Cindy. Yang ketiga tentu saja Cindy semakin gugup karena harus menjaga vaginanya agar tidak kelihatan selagi dia mencoba duduk dengan roknya yang pendek dan ketat.
Semakin banyak suporter yang mulai mengisi stadion ketika kulihat Jack membisikkan sesuatu ke Cindy sambil matanya melirik kearah kakinya. Kulihat raut muka Cindy terkejut tapi pelan-pelan mengangkangkan kakinya. Dari dua baris dibawah ditempatku duduk, aku bisa lihat rambut kemaluannya dengan jelas dibawah roknya. Kemudian aku bisa membaca
bibir Jack dengan jelas ketika dia berkata “lebih lebar,” ke Cindy, dan istriku mengangkangkan lebih lebar. Kaki kirinya bahkan berada di tangga tmpat orang naik turun dan kaki kanannya berdempetan dengan Jack. Sekarang bukan hanya rambut kemaluannya yang kelihatan, sampai bibir vaginanya terlihat jelas olehku begitu juga gundukan vaginanya dan selangkangannya.
Aku memandang cemas kebawah melihat penonton yang naik dan melihat Cindy. Belahan dada Cindy dan kakinya yang menjulur keluar ke tangga yang pertama-tama menarik perhatian mereka, tapi mata mereka semakin melotot setelah melihat vagina istriku yang terekspos secara vulgar .
Penonton yang duduk pun mengetahui hal tersebut dikarenakan berita itu tersebar dari mulut-ke mulut dan semakin banyak penonton yang memalingkan wajahnya untuk menikmati keindahan vagina Cindy.
Setelah pertandingan dimulai, Jack sengaja berulangkali menyuruh Cindy untuk sesuatu. Entah membeli cemilan, kemudian minuman, rokok dsb tetapi menyuruhnya menghampiri penjualnya bukannya memanggil si penjual. Setiap kali Cindy naik atau turun tangga semua kepala menoleh ke arahnya untuk melihat guncangan belahan dadanya dan goyangan pantatnya. Hampir semuanya mengetahui Cindy tidak mengenakan celana dalam dan
beberapa pria berjongkok dibelakangnya ketika dia naik untuk melihat kebawah roknya. Kelihatannya mereka berhasil mengintip vagina Cindy kelihatan dari ekspresi mereka yang puas. Bahkan ada penjual semakin mendekat dan sengaja duduk di tangga di sebelah Cindy sambil melirik-lirik roknya.
Pertandingannya berjalan membosankan. Skornya pun masih kacamata. Tapi tribun kami rame bukan dikarenakan cuaca yg hangat atau suporter yg fanatik tapi dikarenakan Cindy. Aku tidak tahu berapa orang yang sudah melihat vagina Cindy tapi mungkin jumlahnya lebih banyak dari yang melihatnya di pantai tadi sore.
Setelah pertandingan berjalan kurang lebih satu jam, penonton ditribun kami lebih banyak memperhatikan Cindy daripada menonton pertandingan. tribun kami semakin riuh rendah menyoraki Cindy yang berjalan kesana kemari. Bahkan beberapa dari mereka sengaja meremas pantat Cindy membuatnya hampir menjatuhkan belanjaannya..
Selama pertandingan, Billy dan Randy dan asisten mereka berbalik badan mengajak ngobrol Cindy sambil memelototi vaginanya. Ketika pertandingan akan berakhir, Billy berkata, “Cindy, yang menarik dari pertandingan ini hanya kamu.”
“Cindy, pertandingannya membosankan,” kata Randy. “Coba kamu pamerkan dadamu supaya rame?”
Cindy tidak menjawab pertanyaan tidak senonoh itu. Tapi kedua asisten mereka, yang masih muda, horny mendengar keinginan bos mereka berteriak, “Ya, Buka bajunya! Pamerin dadanya!”
Kemudian mereka berteriak seirama, “Buka! Buka!”
Billy dan Randy mengikuti.
Tidak lama, hampir semua deretan dibawah dan diseberang kami ikut-ikutan bersorak. Melihat tingkah laku Cindy mereka yakin kalau Cindy adalah wanita penggoda yang eksibisionis.
“Buka! Buka!”
Akhirnya orang-orang di bagian lain mulai menoleh untuk melihat ada kejadian apa.
Cindy kelihatan malu sekali mendengar koor melecehkan tersebut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya duduk disana menahan malu.
Ketika teriakannya semakin keras, Jack mengatakan sesuatu di telinga Cindy. Kuliat mulutnya menganga terkejut menatap Jack dan menggelengkan kepalanya.
Tapi semua keinginan Jack harus dipenuhi dan Cindy mengerti hal itu. Ketika Jack menyuruhnya berdiri, Cindy pun berdiri.
Dia menatap kerumunan penonton yang semakin berisik melihat target mereka berdiri.
Cindy dengan mata sayu memegang bagian bawah bajunya dan mengangkatnya. Teriakan penonton semakin keras. Tapi ketika sampai pada bhnya Cindy menurunkan bajunya kembali. Penonton merasa kurang puas, begitu juga Jack. Penonton meneriakkan “huu” sebentar kemudian kembali meneriakkan “Buka! Buka!”
Melihat tatapan Jack, Cindy mengerti apa yang harus dilakukan dan seperti mendapat pesan bahwa dia harus melakukannya. Cindy kembali mengangkat bajunya tetapi kali ini cup bhnya ikut diangkat. Payudaranya tertumpah keluar dan tergantung bergoyang-goyang dengan Cindy memegang baju dan bhnya diatas dadanya.
Kerumunan penonton berteriak keras sekali, paling keras selama pertandingan tersebut. Semua orang di tribun kami berdiri. Barisan dibelakangnya, kiri, kanan dan sampai kebawah. Mungkin ada lebih seribuan orang memandangi istriku yang sedang memamerkan payudaranya yang besar ke seluruh penonton. Aku yakin Jack kemudian meneriakkan
sesuatu karena kulihat Cindy mulai memalingkan badannya kekiri kekanan mempertontonkan payudaranya lebih jelas dan menggoyangkan badannya untuk membuat payudaranya terguncang-guncang. Kerumunan penonton menyambutnya dengan teriakan-teriakan yang semakin memekakkan telinga.
Cindy tersenyum, mungkin atas perintah Jack bahkan berteriak “Wooooo!” Tapi dimataku jelas kulihat wajahnya ketakutan dan tangannya yang memegang baju dan bhnya gemetaran.
Kulihat banyak hp ditujukan ke Cindy dan beberapa pria berlari naik atau turun agar bisa memoto dengan lebih dekat. Melihat semakin banyak yang berlarian Jack akhirnya menyuruh Cindy menurunkan bajunya dan duduk kembali. Cindy mengusap sedikit air mata diiujung matanya sambil memakai kembali bh dan bajunya.
Penonton mulai tenang kembali ketika dua orang dengan badan besar dan jaket kuning naik tangga kearah kami. Ternyata mereka sekuriti dan mereka mengincar Cindy.
Mereka memerintah Cindy untuk mengikuti mereka. Jack berdiri mencoba berbicara dengan mereka tapi mereka tidak megindahkannya. Salah satu dari mereka memegang lengan Cindy dan menuntunnya turun tangga dibarengi teriakan huu dari para penggemar baru Cindy..
Jack turun mengikuti Cindy, membawakan tasnya. Akupun mengikuti kebawah tribun. Dua orang sekuriti tersebut membawa kami ke pos sekuriti.
Dalam ruangan yang mengintimidasi, salah seorang sekuriti berkata, “Kami akan menahannya sementara sebelum polisi datang yang akan menahan dengan tuduhan menganggu ketertiban umum.”
“Ayolah, pak, dia hanya bersenang-senang. Dia tidak menyakiti siapapun.” Bela Jack.
“Anda suaminya?” tanya sekuriti kedua.
“Bukan,” kataku, “Saya suaminya.”
Jack mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar ratusan ribu. “Saya rasa kita bisa melupakan semuanya dan memberinya sekedar peringatan..”
Kedua sekuriti tersebut saling menatap memikirkan sesuatu. Aku tidak yakin apakah mereka akan mengambil uang tersebut atau ikut menahan Jack..
“Tidak bisa,” kata sekuriti pertama.
Tapi Jack yang tidak biasa ditolak membalas. “Bagaimana kalau…” dia diam sebentar, menurunkan suaranya. “bagaimana kalau dia memberi kalian pertunjukan pribadi?”
“maksudmu dia mau memamerkan dadanya ke kita?”tanya sekuriti kedua.
“Ya, itu maksud saya. Kalian dapat menikmati tontonan payudaranya dengan jelas. DAN uangnya tetap saya kasih. Habis itu lepaskan kami.”
Kedua penjaga tersebut memandangi Cindy yang memakai pakaian seperti wanita jalanan, kemudian saling menatap, dan kembali memandang Cindy, dan kembali lagi saling menatap.
“Baiklah,”kata sekuriti yang pertama. “kasih liat barangnya.”
Jack mengangguk ke arah Cindy. Cindy menarik nafas panjang,menghembuskannya kemudian dengan patuh mengulangi kejadian didalam stadion tadi. Dia mengangkat baju sekalian bhnya dan payudaranya menjadi tontonan sekuriti yang ternganga-ngangga.
Tetapi kedua sekuriti tersebut ternyata tidak puas dengan hanya melihat. Sekuriti pertama memegang payudara kanan Cindy. Ketika Jack, Cindy maupun aku tidak ada yang protes, sekuriti kedua ikut memegang payudar kiri istriku dan meremas-remasnya.
Kami berlima berada di ruang sekuriti dibawah lampu yang remang-remang dengan dua orang sekuriti dengan kasar memainkan payudara istriku. Sekuriti pertama kemudian meletakkan tangannya yang bebas dibawah rok Cindy dan mulai mengelus vaginanya. Sekuriti kedua meremas-remas pantatnya membuat roknya terangkat memperlihatkan vagina dan pantatnya dengan jelas dan gerayangan tangan-tangan tersebut.
Aku bertanya-tanya sampai kapan mereka puas ketika kulihat sekuriti kedua berdiri dibelakang Cindy dan mengeluarkan penisnya. Sebelum kami sempat bereaksi dia sudah menghujamkan penisnya kedalam vagina Cindy dari belakang. Dia mendorong badan Cindy kedepan dan menyetubuhinya dengan cepat.
Sekuriti pertama tidak mau ketinggalan segera mengeluarkan penisnya dan dengan Cindy membungkuk dengan kedua tangannya di lututnya, Sekuriti tersebut membuka jaketnya dan memasukkan penisnya ke mulut Cindy.
Cindy berpegangan pada pinggang pria didepannya sementara dia membungkuk mengulum penisnya sambil digauli dari belakang. Kemudian pria dibelakang Cindy mengangkat Cindy berdiri, membaliknya dan mengangkat sambil mengepaskan penisnya di vagina Cindy dan kembali menyetubuhinya dengan memegang pantat Cindy.
Tidak mau kalah, sekuriti satunya berdiri dibelakang Cindy dan mulai memasukkan penisnya ke lubang pantat Cindy. Istriku sekarang seperti melayang diantara dua pria berbadan besar yang satu menyetubuhi vaginanya dan yang lain memerkosa pantatnya.
Bahkan Jack kagum melihat tenaga mereka. Cindy merintih merasakan badannya naik turun diatas kedua penis mereka. Mereka berdua menggenjot dengan cepat memanfaatkan momen saat ini yang pasti tidak akan terulang. Cindy menggeliat dan kepalanya terlempar kesana kemari , tangannya memeluk pria didepannya.
Pria yang menghujam vaginanya orgasme duluan diikuti tak lama kemudian pria yang menyodok pantatnya. Mereka kemudian melempar Cindy kearahku . Mereka memakai celana dan jaket kuning mereka dan berkata, “Ok, keluar. Langsung keluar stadion keparkiran dan jangan kembali lagi.”
Kami bergegas keluar pos sekuriti dan mencari pintu keluar menuju kendaraan kami dan segera menuju bandara.
Acara akhir tahun Jack menjanjikan bahwa semua berkas yang diperlukan untuk asuransi kesehatan akan beres pada hari senin depan dimana dia akan bertemu dengan perwakilan dari pihak asuransi. Aku dan Cindy masih harus bertahan dengan kegilaan seksual ini satu minggu lagi. Dan Jack memerintahkan kami harus menghadiri acara akhir tahun kantor hari sabtu ini.
Ada perubahan dalam sisi keuanganku juga. Jack memanggilku keruangannya dan menaikkan gajiku dengan syarat aku harus menandatangani perjanjian khusus yang isinya kalau aku mengundurkan diri, aku tidak bisa bekerja di bagian/kantor manapun yang masih
merupakan bagian dari perusahaan besar ini dan tidak boleh bekerja dibidang yang sama di bagian/kantor/perusahaan manapun selama tiga tahun. Jadi, kecuali aku mau berganti bidang pekerjaan dan mulai dari nol lagi, aku akan tetap menjadi bawahan Jack. Mengingat kondisi ekonomi sekarang dan kebutuhan sehari-hari, terpaksa tidak ada pilihan .
Dan aku mendapat atasan baru, dua level diatas bernama Kris, berusia hanya beberapa tahun lebih tua dariku sekitar awal 40 tahunan.. Jack mempekerjakan atasan dari atasanku dari luar perusahaan. Kris Lulusan dari universitas ternama sehingga selalu merasa superior dan selalu sibuk telepon genggamnya. Di hari pertamanya bekerja. Karena aku belum
mempunyai atasan langsung yang baru, kami bertemu menjelang jam pulang kantor sekedar untuk mengenal. Tapi perbincangannya lebih banyak kearah tanggungjawabku dan sebagainya. Tapi diakhir perbincangan dia bertanya, “Kamu datang kan ke acara akhir tahun sabtu ini?”
“Ya, kami datang,” jawabku.
“Kudengar istrimu sangat menarik,” balas bos baruku.
Aku mau menanyakan apa yang telah dia dengar. Tapi aku tidak mau tahu. Aku hanya berharap ketidak berdayaan istriku melayani Jack dikantor dan pergumulan hebat dirumah kami masih merupakan rahasia dan kegilan selama perjalanan kemarin, ceritanya tidak
sampai kesini. Aku harap Jack tidak membocorkannya. Kecurigaanku pada Billy dan Randy yang masih berhubungan dengan kantor kami. Tapi ketakutan terbesarku adalah foto-foto atau video di internet yang memperlihatkan Ketelanjangan Cindy dipantai dan juga persetubuhan liarnya atau mungkin eksibnya di stadion.
Kemudian di hari berikutnya Kris mempromosikan rekan kerjaku Miki menggantikan atasan langsungku. Miki berbadan besar hampir mirip dengan Billy dan Randy. Sifatnya agresif dan arogan seperti Kris. Aku tidak suka bekerja dengannya dan tidak mau dia menjadi atasanku.
Dia tidak lebih tahu daripadaku tapi selalu merasa paling tahu. Mungkin karena kesamaan sifat sehingga dia cepat akrab dengan Kris dan langsung dipromosikan tapi tak kukira secepat ini.
Di hari jumat sore ketika aku sampai dirumah, Cindy kelihatan panik. “Jack menelponku tadi,” katanya. “Dia bilang kalau dia sudah memesan kamar untuk kita sabtu besok di hotel tempat acara kantor.”
“untuk ‘kita’?” tanyaku.
“Ya, bilangnya dekat dengan kamar ‘nya’. Jadi kelihatannya kita dapat kamar sendiri kali ini,”jawab Cindy.
Cindy tiba-tiba diam, kelihatannya ada sesuatu yang masih disembunyikan. “Apa lagi katanya?”
“Emm, dia bilang jangan kuatir soal bajunya. Pakaianku sudah disiapkan di hotel.”
“Jadi dia yang menyiapkannya.”
“Kelihatannya begitu,” Cindy menjawab dengan suara bergetar, karena tahu bagaimana Selera Jack akan busana wanita.
“Yah, aku sudah sering liat baju-baju yang dipakai cewek-cewek ke acara akhir tahun. Baju ketat berbelahan dada rendah sudah biasa. Jadi kalaupun baju yang dipilihkan Jack tidak senonoh kamu tidak kelihatan lain sendiri,” Kataku. Tapi kami berdua diam tenggelam dalam lamunan masing-masing.
Kami sudah meminta tolong salah seorang keluarga untuk menjaga rumah dan anak-anak pada hari sabtu dan check in dihotel pada jam 4 sore, dua jam sebelum acara dimulai. Cindy memakai baju resminya yang biasa. Ketika kami check in tidak ada paket di front office dan
juga tidak ada apapun dikamar kami. Jam 6 akhirnya kami memutuskan turun untuk ke tempat acara. Tapi tepat sebelum kami akan keluar kamar, ada ketukan di pintu. Ternyata Jack. Dia membawa kantung belanjaan yang besar. Dengan malas, kepersilakan dia masuk.
“saya harus cepat-cepat,”kata Jack . “saya harus menjamu tamu-tamu sekarang. Tapi saya sudah menyiapkan pakaian untuk Cindy.” Jack menyerahkan kantung belanjaannya ke Cindy. Isinya satu boks besar yang kelihatannya berisi busana, satu boks sepatu dan dua boks kecil.
“saya minta tolong pramuniaga untuk memilihkan aksesorisnya supaya cocok.,” kata Jack . “Niko, ayo kamu ikut denganku sekarang. Biar Cindy ganti pakaian sendiri dan menyusul. Cepat ya, Cindy.”
Jack menarikku dan mengajakku keluar sebelum aku sempat mengatakan apa-apa. Tapi setidaknya Jack bersamaku bukan bersama istriku dikamar.
Di Hall dibawah, Aku dan Jack mengambil minum dan Jack segera pergi untuk menyambut tamu-tamunya. Aku berbincang-bincang dengan rekan kerjaku, Geri dan David dan istri-istri mereka sambil memperhatikan tamu-tamu yang datang. Kuperhatikan beberapa wanita
mengenakan pakaian yang memperlihatkan belahan dada dan kaki jenjang mereka, pakaian yang kularang untuk dikenakan Cindy dimanapaun apalagi di acara kantor. Bahkan, banyak wanita yang masih single mengenakan rok pendek dan istri-istri muda mengenakan gaun berbelahan tinggi.
Setelah sekitar 15 menit berbasa-basi, istri David bertanya, “Dimana Cindy, Niko?.”
“Itu dia,” kata Geri.
Semua melihat kearah Cindy ketika dia memasuki ruangan. Semuanya terdiam.
Cindy mengenakan busana berwarna biru muda polos dari bahan yang tipis. Roknya sebatas lutut tetapi mempunyai belahan tinggi sampai paha kirinya, hampir mendekati pinggangnya.
Itu penjelasan singkatnya dari kejauhan. Detailnya dari dekat ternyata parah.
Yang pertama menarik perhatian tentu saja busana atasnya. Halter topnya sangat pendek dan kecil. Dengan ikatan di belakang lehernya, bagian depannya hanya berupa dua kain panjang selebar kurang lebih 10 cm yang menjulur dari leher, menutupi kedua payudaranya sampai ke pinggangnya dan diikat lagi dibelakang pinggangnya. Terlalu kecil untuk tubuh
Cindy yang berisi dan payudaranya yang besar. Jadi dari depan belahan dadanya kelihatan jelas sekali, bukan hanya belahannya bahkan bentuknya kelihatan jelas senti demi senti. Dari samping, kelihatan bagian payudaranya yang menggantung. Aku bisa melihat dengan jelas lekukan payudaranya yang sudah matang. Dada Cindy terguncang-guncang ketika dia
berjalan dan putingnya kelihatan menonjol dari bawah kain yang tipis tersebut. Kain tersebut mungkin hanya cukup menutupi Areola Cindy yang kutahu cukup lebar. Tetapi ketika dia semakin mendekat aku menyadari bayangan areolanya bisa terlihat dari kain yang tipis tersebut!
Dibagian bawahnya dimana kain (tidak layak disebut pakaian) tersebut diikat di pinggang aku bisa melihat garis celana dalamnya yang hanya berupa garis diatas dan garis ditengah. Setidaknya dia masih memakai pakaian dalam, entah apakah bikini atau thong.
Ketika Cindy berjalan, belahan roknya terbuka memperlihatkan kaki kirinya sampai pahanya.
Istri Vicky, yang juga ikut acara akhir tahun lalu menghentikan Cindy untuk menyapanya dan Cindy berbalik membalasnya. Saat itu jelas sudah kalau Cindy mengenakan thong. Dari garisnya kelihatan jelas apalagi rok tersebut terlihat ketat dibagian pantat Cindy yang membulat sekal. Punggung Cindy benar-benar telanjang tanpa ditutupi apapun kecuali tali pengikat halter dibelakang lehernya.
Ketika Cindy melanjutkan berjalan kearahku , kuperhatikan dia memakai sepatu hak tinggi. Cindy bukannya tidak bisa memakai sepatu hak tinggi tetapi hal itu tidak terbiasa dilakukannya.
Cindy bergabung denganku bersama Geri, David dan istri mereka. Istri mereka memperhatikan Cindy dari atas kebawah, kemudian saling memandang dan memberikan ekspresi jijik melihat busana Cindy. Tetapi para suami jelas menikmati busana istriku ,
tersenyum tipis sambil berbicara tetapi melihat kearah dadanya. Carol terus-terusan melihat ke arah dadanya dan membenarkan kain halternya takut sewaktu-waktu payudaranya tersembul. Tapi sebenarnya percuma, hampir semuanya bisa terlihat kecuali areolanya, tetapi itupun masih bisa terlihat dibalik kain yang tipis tersebut. Ketika aku berdiri disebelahnya,
kuperhatikan kain tersebut tertarik cukup kuat diatas payudara istriku tetapi dikarenakan payudara Cindy yang besar, masih ada sela diantara bagian bawah kedua payudara istriku dan kain yang mengikat dipinggangnya sehingga dari kedua sisi istriku, bagian bawah payudaranya terekspos jelas.
Aku menanyakan Cindy apakah dia mau minum dan dia menjawab, “Ya.” Kemudian dia berbisik yang membuatku terkejut, “Yang beralkohol. Kurasa aku harus minum itu supaya bisa melewati ini. Aku merasa telanjang seperti waktu dipantai. Dan lagi kita KENAL semua orang ini!”
Aku hanya bisa mengangguk. Ya, aku kenal BANYAK orang disini. Aku bekerja bersama mereka 40 jam seminggu.
Ketika aku mengambil minum, Geri dan David beserta istri mereka meninggalkan istriku dan sekarang Cindy sedang berbincang dengan dua orang direksi senior yang tidak bersama istri mereka. Mul, yang bertubuh pendek, kurus, botak dan Vijay,yang masih keturunan india yang
juga botak tetapi berperawakan gemuk. Karena berbadan pendek, mata Mul hampir sejajar dengan dada Cindy dan melalui kacamatanya dia menelusuri seluruh tubuh Cindy. Kuperhatikan pria-pria lain menoleh ke Cindy saat mereka melewati atau berdiri disampingnya. Dia terlalu “terbuka” dilihat dari sisi manapun.
Aku kembali ke Cindy, memberikan minuman yang langsung diteguknya habis. Jack akhirnya menghampiri kami dan memeluk Cindy sambil mengelus-elus bagian belakang tubuh istriku dari punggung sampai pantatnya. Kemudian dia memperkenalkan Cindy ke anaknya Bram dari istri pertamanya. Aku sudah sering melihat Bram dikantor. Dia berusia 18 tahun dan baru
saja lulus SMA dan sekarang sedang berkuliah di Universitas swasta yang terkenal bonafit. Sama seperti Jack, Bram juga kurus dan pendek dan mewarisi senyum sinisnya. Sudah setengah tahun ini Jack membawanya untuk membantu kerjaan dikantor. Tetapi Sebenarnya dia tidak melakukan apapun selain hanya mondar mandir tak karuan menggoda semua
wanita, tak peduli muda atau sudah berumur. Aku pernah dengar seorang pegawai administrasi yang sudah senior bercerita kalau dia sering memergoki Bram melihatnya seperti sedang menelanjanginya persis apa yang dilakukannya sekarang . Untungnya Jack dan Bram segera beralih ke tamu lain.
Akhirnya kami memutuskan untuk duduk dikursi yang telah disediakan untuk kami. Jack tentu saja tidak duduk bersama kami. Dia duduk bersama petinggi-petinggi lain. Sedangkan kami duduk di meja bundar bersama staf yang selevel termasuk Geri dan David beserta istri
mereka dan orang bagian HRD Vicky dan istrinya. Geri dan David seumuran denganku dan hanya staf biasa sedangkan Vicky adalah orang yang mengurus klaim asuransiku bersama Jack. Orang yang pertama mengatakan kalau klaim asuransiku ditolak. Dia juga yang mengatur lokasi duduk di acara ini. Rasanya Bukan kebetulan kalau dia yang duduk persis disebelah Cindy.
Cindy berusaha keras untuk bisa duduk dengan nyaman mengenakan busana tersebut. Belahan roknya tidak bisa ditutup dan roknya terangkat sampai pahanya memperlihatkan pahanya dengan jelas . Akhirnya tidak ada yang bisa dilakukannya selain menyembunyikan kakinya dibawah meja. Aku duduk disebelah kanan Cindy sehingga Vicky bisa menikmati
paha kiri Cindy yang terbuka. Semua orang yang duduk di meja kami, kelihatannya menatap ke dada Cindy. Tiap kali Cindy bergerak atau mengambil makanan atau minuman,
payudaranya bergoyang dan kain busananya sedikit bergeser kekanan atau ke kiri sehingga istriku harus membetulkannya lagi supaya payudaranya tetap tersembunyi. Tapi untuk mengurangi kecemasannya kuhitung dia sudah meneguk tiga gelas kecil minuman beralkohol dan kulihat dia mulai terpengaruh.
Pertama kali kulihat areolanya tersembul dari samping kainnya hanya sedikit dibagian tepinya dan Cindy segera tersadar dan membenarkannya. Tetapi tak lama kulihat areola yang sebelah kirinya menyembul dari samping hampir sampai daerah putingnya dan aku yakin semua orang sempat melihatnya sebelum Cindy yang mulai terpengaruh minuman beralkohol semakin lambat membenarkan busananya.Aku tidak bisa berkata apa-apa atau
mengingatkannya kalau dadanya mulai terekspos, khawatir akan semakin membuat semua orang tertarik perhatiannya ke arah kami. Jadi setiap kali kainnya bergeser aku hanya bisa menahan diri dengan cemas. Tetapi mengikuti Cindy yang meneguk minuman berlkohol tiap kali cemas malah membuat selangkanganku bereaksi tiap kali menyaksikan para pria memelototi payudara istriku yang tersembul.
Saat hidangan makan mulai disajikan, terlihat selalu ada salah satu dari areolanya yang tersembul. Dan dalam jarak yang berdekatan seperti ini, semua orang di meja kami pasti bisa melihat siluet dari areola istriku dibawah kain busananya dan semakin jelas kelihatan warna gelapnya ketika areolanya tersembul. Aku juga melihat beberapa pria yang duduk disebelah meja kami mencuri-curi pandang ke arah Cindy.
Acara tersebut juga menyewa fotografer yang berkeliling dari meja ke meja untuk mengambil gambar. Ketika dia sampai di meja kami, kami berpose dan tersenyum. Mengambil kesempatan, Vicky meletakkan tangan kanan kanannya di punggung Cindy dan ketika kilat kameranya menyala segera meremas bagian sisi payudara kanan Cindy. Istri Vicky tidak melihatnya, tapi aku jelas melihatnya. Ketika makan malam akan berkahir, Vicky yang
memang sudah meneguk banyak minuman beralkohol mulai tidak tahan melihat paha kiri Cindy dekat disebelahnya. Aku memergokinya pura-pura meletakkan serbet diatas pahanya tetapi tangannya sempat mengelus paha istriku.
Ketika hidangan penutup dikeluarkan, acara sambutan-sambutan dimulai. Posisiku dan Cindy membelakangi podium sehingga Cindy harus berbalik ke kiri untuk melihat siapa saja yang memberikan kata sambutan membuat kakinya keluar dari bawah meja dan dan separuh orang diruangan tersebut dapat melihat pahanya yang terbuka. Apalagi ditambah istriku masih kewalahan membenarkan busananya dan malah semakin membuat semakin banyak
bagian payudaranya menyembul termasuk areolanya. Istriku mencoba menutupi paha kirinya dengan menyilangkan kaki kanannya diatas paha kirinya tetapi hanya membuat posisinya semakin seksi. hampir semua pria berkonsentrasi memandangi istriku daripada mendengarkan pemberi sambutan.
Ketika acara sambutan sudah selesai, musik slow mulai dipasang dan meja-meja diketepikan. Di acara-acara kantor sebelumnya, saat ini biasanya aku mengobrol bersama staf-staf lain dan membiarkan Cindy untuk berbincang dengan istri-istri lain. Tapi kali ini aku berniat untuk tetap disamping Cindy.
Tapi ternyata tidak bisa. Rekan-rekanku kerap mengajakku berbasa-basi, kemudian Vicky memintaku membantunya membagikan amplop bonus akhir tahun yang menjadi tanggungjawabnya ke semua orang. Jadi akhirnya aku terpisah dari Cindy bahkan sesekali harus keluar dari ruangan mencari rekan kerjaku.
Sewaktu aku kembali keruangan selepas membagi amplop ke rekan yang berada diluar ruangan, aku melihat Cindy berjalan menuju bar untuk mengambil minuman kemudian membawa minumannya ke meja di ujung ruangan, kelihatannya sedang tidak mood untuk bersosialisasi. Keputusan yang keliru. Dengan Duduk sendirian diujung ruangan yang sepi,
Jack melihat kesempatan dan segera menyusul dan ikut duduk disamping kirinya. Aku yang masih harus mencari orang-orang untuk membagikan amplop bonus tetap mengawasi Jack dan Cindy dari jarak yang sekiranya tidak terlihat oleh mereka. kulihat Jack mulai
melancarkan aksinya. Tangan Jack memasuki rok Cindy dari belahan roknya dan dari posisinya, aku rasa Jack tidak Cuma mengelus-elus selangkannya tetapi sudah memasuki celana dalamnya dan memainkan vagina Cindy.
Ketika Cindy sedang dipermainkan vaginanya, Vijay, Mul dan Ricky bergabung dan duduk di meja yang sama. Jelas terlihat apa yang sedang dilakukan Jack terhadap istriku dibawah meja dikarenakan istrikupun bereaksi. Matanya merem melek, kakinya terbuka lebar dan sesekali mendesah lirih. Ketiga pria tersebut duduk dan menikmati adegan tersebut sambll mengobrol.
Kulihat mata Cindy membelalak, mulutnya mengatup rapat kemudian dengan lemas meletakkan kepalanya diatas meja sembari tangan Jack tetap menggosok-gosok vaginanya. Badan Cindy bergetar hebat mendapatkan orgasmenya dari permainan tangan Jack dengan dikelilingi rekan-rekan kerjaku.
Jack pindah dan membersihkan tangannya menggunakan taplak meja. Vijay, pria keturunan india yang gemuk pindah ke tempat Jack dan tangan kanannya segera menghilang ke bawah meja. DIa ternyata tidak puas hanya memainkan vagina Cindy, tangan kirinya meremas-remas payudara Cindy dari dalam busananya membuat Cindy harus membungkukkan badannya ke depan untuk menyembunyikan payudaranya dari penglihatan yang lain.
Mul kemudian menyusul dan duduk di sebelah kanan Cindy dan langsung memasukkan tangannya kedalam busana Cindy dan memainkan payudara kanannya sambil tetap mengobrol seakan tidak terjadi apa-apa. Cindy hanya bisa duduk diam dan menggeliat merasakan dua pria cabul menjamah badannya di atas dan dibawah meja. Vijay
menghentkan kegiatannya sejenak untuk memegang tangan kiri Cindy dan meletakkannya diatas selangkangannya. DIa tetap mengggengam tangan Cindy memaksanya menggelus-elus selangkangannya sampai Cindy akhirnya menuruti kemauan Vijay dan mengelus-elus selangkangan Vijay sendiri baru dilepas tangan istriku.
Tak lama kulihat Cindy mendonggakkan kepalanya, kelihatannya semua elusan, jamahan, remasan tersebut menimbulkan reaksi, dia merasakan orgasme kecil.
Aku terpaksa meninggalkan ruangan untuk mencari beberapa orang rekan kerjaku lagi untuk memberikan amplopnya. Ketika aku kembali, kudapati Cindy sudah berada di lantai dansa bersama Jack. DIa memeluk Cindy dengan erat. Tangan kanannya menekan punggung bawah istriku. Selama dia berdansa, thongnya menerawang dari balik roknya dan pantatnya
bergoyang-goyang. Yang sangat mengejutkan,Payudaranya sudah menyembul keluar dari busananya. Tetapi Jack mencoba menjaga kesopanan, dia berdansa memosisikan punggung Cindy tetap membelakangi tempat duduk. Tapi tetap saja percuma. Kalau aku bisa melihatnya walau sekilas begitu juga para pria dan wanita yang sedang duduk atau berdiri sambil melihat pasangan tersebut.
Jack kemudian melingkarkan tangannya melalui punggung Cindy sampai kesisi badannya dan mengelus-elus dari samping payudaranya yang terbuka. Adegan ini bahkan membuat pasangan lain yang sedang berdansa kehilangan fokus dan ikut melihat kejadian tersebut.
Fotografer kulihat mengambil foto mereka-mereka yang berdansa. Kubayangkan berapa foto Jack yang sedang menggerayangi istriku yang diambilnya.
Jack menyelesaikan dansanya sebelum lagunya habis dan mengajak Cindy yang buru-buru membetulkan busananya kemejanya. Mul kemudian berdiri dan kembali menuntun Cindy ke lantai dansa. DIa betul-betul merapatkan badannya sampai wajahnya persis terletak di depan kedua payudara Cindy. Sebenarnya dia kuanggap pria yang baik, tapi ternyata dia sekarang berubah menjadi kurang ajar. Tangannya berada tepat di bongkahan pantat istriku. Kulihat
wajah Cindy terkejut tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Melihat Cindy tidak melakukan apa-apa, Mul memasukkan tangan kanannya kedalam belahan roknya dan tangannya menyentuh langsung pantat Cindy. Aku bisa melihat thong Cindy yang berwarna biru terang. Kemudian Mul mencondongkan badannya kedepan dan membenamkan
wajahnya diantara payudara istriku. Cindy mengguncang-guncangkan badannya tetapi pria pendek itu tetap mempertahankan posisinya malah areola istriku yang semakin menyembul keluar dengan tiap guncangan badannya.
Vijay, pria keturunan india yang gemuk dan botak segera memaksa Mul bergantian. Melihat apa yang telah dilakukan yang lain membuatnya semakin berani. Dia meletakkan kakinya diantara selangkangan Cindy membuat Cindy terpaksa melebarkan kakinya sampai celana dalamnya kelihatan. Setelah menggenggam pantat Cindy dengan kedua tangannya,
tangannya langsung menuju payudara Cindy. Dimulai dengan tangan kanan menyusuri payudara kemudian masuk kedalam busana Cindy dan meremas-remasnya. Kemudian tangan kanannya menuju punggung Cindy dan bergerak menuju kebawah. Kulihat tangan Vijay masuk kedalam rok istriku dari atas rok belakangnya dan meletakkan tangannya persis di belahan pantatnya.
Vicky menemuiku lagi dan memberikanku amplop untuk dibagikan sehingga aku harus berkeliling ruangan dan lobi mencari mereka meninggalkan istriku di “tangan” rekan-rekan kerjaku di lantai dansa.
Saat aku kembali ke ruangan, musik yangdimainkan musik bertempo cepat. Hanya beberapa pasangan yang sudah berusia yang diatas lantai dansa, kebanyakan staf yang masih muda dan single. Cindy ternyata juga berada di lantai dansa bersama Jack. Tidak perlu banyak
goyangan untuk membuat areola Cindy terekspose. DIa mencoba membenarkannya sambil berdansa tetapi akhirnya dia menyerah dan hanya membiarkan membiarkan satu persatu areolanya bahkan kedua-duanya terpampang jelas.
Biasanya dia kurang aktif dan kurang suka berdansa diiringi musik bertempo cepat. Mungkin karena Jack yang memerintahkan atau pengaruh alkohol atau Mungkin kedua-duanya sehingga membuat Cindy bergoyang sampai payudaranya yang hampir telanjang bergoyang-goyang liar membuat sesama pedansa dan penonton memperhatikannyanya. Payudaranya bergantian terguncang keatas kemudian kebawah, berputar-putar, kadang searah , kadang berlawanan arah.
Cindy berdansa dengan siapapun yang menemaninya, beberapa pria banyak yang berdansa didekatnya hanya untuk menikmati lekuk tubuh istriku. Ketika sembari berdansa kakinya semakin melebar, belahan roknya semakin terbuka dan celana dalamnya yang berwarna biru terang kelihatan bahkan sampai selangkangannya.
Ketika Geri yang mendapat giliran, puting Cindy mulai menyembul. Ketika itu staf wanita yang melihatnya berteriak kaget membuat semua orang menoleh dan Cindy menyadari keadaannya dan memasukkan kembali putingnya kedalam busananya. Mungkin ada sekitar
20 orang dilantai dansa dan puluhan yang duduk atau berdiri disekitar situ, dimana hampir semuanya sudah melihat dari mulai guncangan payudara istriku yang terekspos, areolanya yang hitam dan lebar sampai putingnya yang besar.
Aku harus keluar ruangan lagi, tapi kembali secepat yang aku bisa dan kulihat Cindy masih berada di lantai dansa. Dari tempatku bisa kulihat puting Cindy entah yang kanan, kiri, atau keduanya tersembul ketika dia berdansa dengan kedua tangan diatas, dadanya membusung, kaki melebar dan lutut sedikit menekuk. Sesekali dia membenarkan busananya tetapi lebih sering payudaranya dibiarkan tersekspose dan terpampang jelas.
Aku berdiri di bar dan hanya bisa melihat hampir semua orang di perusahaanku memandang payudara telanjang istriku.
Setelah setengah jam, Cindy masih berada dilantai dansa. Hampir semua pasangan yang sudah berumur dan menikah sudah meninggalkan lantai dansa, sebagian bahkan pulang. Sekarang kebanyakan tinggal yang masih muda, single, dan yang mabuk juga yang masih dilantai dansa bersama Cindy. Barnya pun sudah mulai tutup.
Kemudian kulihat Jack berdiri dari mejanya dan mengatakan sesuatu kepada yang memasang musik kemudian berjalan kearah Cindy.
Akhirnya musik yang dipasang musik slow lagi. Mungkin Jack ingin mendinginkan suasana dikarenakan sudah larut malam. Officeboypun mulai membereskan meja Tetapi ketika Jack mengajak Cindy untuk berdansa lagi, pasangan lain juga ikut-ikutan sampai akhirnya lantai dansa diisi kurang lebih 6 pasangan.
Aku mendekat dan berdiri bersandar disebuah kolom. Jack memeluk Cindy erat-erat dan mengelus-elus tubuhnya. Elusannya semakin agresif, pahanya menggosok-gosok selangkangan Cindy dan Cindy yang sudah dalam pengaruh alkohol dan suasana membalas mengosokkan pahanya juga di selangkangan Jack. Mereka saling menggenjot dalam posisi berdirI. Musikpun berhenti, tetapi melihat Jack masih tetap bersama Cindy, lagu kedua pun dipasang.
Tangan Jack mengarah kebawah. Apakah dia mau menggosok vagina Cindy? bukan, dia menuju selangakangannya sendiri. Dari sisiku, aku merasa dia membuka resleting celananya. Bosku menoleh kesekeliling kemudian dengan cepat mengeluarkan penisnya dan menyembunyikannya dibawah belahan rok Cindy.
Jack merapatkan kakinya, mencondongkan badannya sedikit kebelakang dan menekan selangkangannya ke arah Cindy. Mata Cindy terbelalak kaget. Tapi Cindy membuka kakinya dan meletakkan nya diluar kedua kaki Jack. Tangan Jack kemudian menuju antara kedua kaki Cindy dibawah roknya. Aku sulit mempercayainya, tapi memang kelihatannya Jack
memasukkan penisnya ke vagina Cindy. Aku tidak melihat dengan jelas bagaimana dia bisa mengeser celana dalam Cindy dan memasukkan penisnya, tapi kelihatannya memang itu yang terjadi.
Jack meletakkan kedua tangannya di pinggul Cindy dan menarik tubuh Cindy erat dengannya. Cindy membalas dengan menekan pinggulnya keselangkangan Jack. Kalau saja itu aku dengan Cindy, penisku hanya menyodok perutnya. Tapi Jack lebih pendek 15 senti dariku sehingga penisnya persis menusuk vagina Cindy. Sepanjang lagu dimainkan, mereka
“berdansa” lekat, hampir tidak bergerak sedikitpun, hanya menggoyangkan pinggul mereka maju mundur, dengan ekspresi takut, cemas pada wajah Cindy dengan mulut sedikit mengangga dan ekspresi kemenangan pada wajah Jack dengan senyum sinisnya.
Yang mencurigakan dari posisi mereka tentu saja posisi kaki Cindy yang berada di sebelah luar kaki Jack yang membuat paha Cindy terlihat jelas. Karena semua orang memperhatikan Cindy sepanjang malam tersebut, tidak butuh waktu lama untuk membuat pedansa lain memandang Jack dan Cindy dengan tatapan curiga.
Jack menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan, sesekali menggenjot maju mundur seketika. Cindy sesekali mengangkat kakinya mencoba supaya mereka kelihatan benar-benar berdansa tetapi nyatanya mereka hanya berdiri ditempat.
Lagu kedua berakhir. Dua pasangan meninggalkan lantai dansa. Jack dan Cindy masih melekat terdiam ditempat menunggu lagu berikutnya. Disitulah baru semua kecurigaan terbukti, dan semua orang berbisik-bisik dan menunjuk-nunjuk kearah mereka.
Lagu ketiga dimulai dan kegiatan pasangan tak senonoh tersebut dimulai lagi. Semua pasangan dansa yang tertinggal di lantai dansa lebih terfokus memperhatikan Jack dan Cindy. Beberapa memandang heran dan penasaran tapi ada dua pasangan yang menjauh dari
pasangan cabul tersebut. Kulihat semakin banyak senyuman menjijikkan dari orang-orang yang melihat kejadian tersebut. Aku yakin mulai sekarang akan ada gosip pemilik perusahaan memiliki affair dengan istriku.
Aku ragu kalau Jack dan Cindy bisa orgasme dengan genjotan yang pelan dan lembut seperti itu, kecuali mereka melakukannya sepeti itu sepanjang malam atau secara tiba-tiba mereka mulai melakukannya sekarang dengan liar seperti anjing yang sedang birahi. Kupikir Jack tidak segila itu dan dia hanya ingin menunjukkan kekuasaannya. Prediksiku tepat, dan ketika
lagu ketiga selesai, Jack dengan cepat menarik penisnya dan memasukkannya kembali ke celananya dan belahan rok Cindy kembali tertutup. Jack segera meninggalkan Cindy yang kaget dan kelihatan setengah sadar akan apa yang terjadi di lantai dansa dan menuju mejanya dengan wajah penuh kemenangan dan melakukan tos kepada Mul dan Kris.
Setelah pesta Cindy akhirnya berjalan kearahku dengan areola dan bagian tubuh yang terpampang. Dia berjalan sedikit terhuyung-huyung, kelihatan letih, berkeringat, rambut berantakan, dan wajahnya memerah. Dengan keadaaan setengah mabuk sambil membenarkan kain menutupi payudaranya Cindy berkata “Kantormu isinya bajingan semua”. Jarang-jarang istriku mengumpat.
“memang,” jawabku.
“Jack mengundangku ke suite roomnya. Dia juga mengundang beberapa orang lain.”
“Kamu atau kita?” tanyaku.
“Aku saja. Jadi aku harus ke kamarnya sendirian..”
“Dan aku harus ke kamar kita sendirian,” kataku lemah.
“Ya, kenapa keadaannya jadi begini,” balas istriku sambil melamun.
Kami segera naik lift. Kubuka pintu kamarku tapi sebelum masuk kedalam aku awasi Cindy yang sedang mengetuk pintu kamar Jack. Pintunya segera terbuka dan Cindy dipersilakan masuk. Kudengar suara orang berbicara dari dalam kamar tersebut. Setidaknya dia tidak sendirian saja bersama Jack.
Kunyalakan lampu kamarku. Aku merasa khawatir apa yang akan terjadi kepada istriku. Siapa saja yang ada disana?
Aku bisa mendengar suara suara dari kamar sebelah. Aku mencoba mendengar dengan seksama. Kemudian aku melihat ternyata ada bagian dinding yang ternyata bekas pintu yang menyambung kekamar sebelah, mungkin kamar ini dulu juga termasuk bagian dari suite room tersebut. Kucoba membukanya ternyata terkunci dari kamar Jack. Tapi Kulihat ada celah
dibawah pintu tersebut. Segera kumatikan lampu kamarku dan membaringkan badanku dibawah pintu. Aku bisa mendengar lebih jelas tetapi tidak bisa melihat apapun. Kuteliti lagi pintunya mencari lubang, celah atau apapun.
Kulihat ada cahaya yang masuk dari bagian atas pintu. Pintunya ternyata tidak berbentuk kotak sempurna sehingga di bagian pojoknya ada sedikit celah. Aku segera mengambil kursi dan berdiri diatasnya. Dengan begini aku bisa melihat kamar Jack. Tidak terlalu terang karena pintunya terletak di bagian ujung kamar Jack dan karena lampu dikamarku sudah kumatikan, aku tidak khawatir akan ketahuan kalau sedang mengintip.
Kamarnya besar dengan satu kasur king size. Terdapat meja dan kursi-kursi untuk bersantai. Aku bisa melihat hampir seluruh ruangan dengan bantuan kaca besar persis didinding diseberang ruangan didepanku.
Ada lebih dari sepuluh orang dikamar tersebut termasuk mereka yang baru saja masuk bergabung. Aku melihat atasan langsung baruku Miki, atasan kami Kris, rekan kerjaku Geri, David, dan Ricky, Direksi Senior Mul dan Vijay.Ada juga bawahanku Mamat, Dani, dan Jamal.
Bambang, OB kantor dan Sentot bagian maintenance pun hadir. Tidak ketinggalan putra Jack, Bram. Ternyata yang hadir semuanya laki-laki, kecuali Cindy . Aku tidak tahu bagaimana cara mengundang mereka dan apakah mereka tahu untuk apa mereka diundang.
Cindy berada di depan ruangan didinding seberang dari arahku mengintip persis disebelah Jack. Terdengar musik lembut mulai dimainkan dan Cindy mulai menggoyangkan badannya.
Dia hanya mengayunkankan pinggulnyanya pelan-pelan tapi cukup membuat payudaranya bergoyang-goyang. Areolanya sesekali menyembul keluar. Jack memberikannya minuman yang aku yakin beralkohol dari gelasnya yang kecil yang langsung diminum Cindy dengan sekali teguk.
Mereka yang hadir disana duduk dikursi atau dikasur, hanya beberapa yang berdiri. Semuanya memegang minuman ditangan mereka sambil menikmati liukan badan istriku yang pelan namun terlihat seksi. Sesekali kulihat mereka berbisik-bisik dan menggomentari istriku sambil tetap menatap Cindy lekat-lekat.
Jack membisikkan sesuatu ke Cindy dan dia mulai berjalan sambil tetap menggoyangkan badannya ke arah Geri yang sedang berdiri kemudian mengguncangkan dadanya. Cindy kemudian menyisiri rambutnya dengan jemarinya sambil membusungkan dadanya. Cindy berbalik menuju David yang duduk dikasur, membungkukkan badannya dan meletakkan
dadanya diwajah David. Menuju kearah Dani yang sedang duduk dikursi, Cindy membuka lebar kakinya, berbalik dan menungging mempertontonkan pantatnya yang bergoyang ke muka Dani.
Belahan roknya terbuka lebar, kaki kirinya yang jenjang terpampang dan celana dalamnya yang berwarna biru terlihat jelas. Walaupun kulihat gerakannya benar-benar seksi seperti penari telanjang yang sudah berpengalaman, diwajahnya terdapat ekspresi pasrah. Membuatnya malah kelihatan semakin menggoda.
Kemudian Vijay yang mendapat tontonan goyangan pantat Cindy didekat wajahnya. Vijay terlihat tidak tahan dan menggerakkan tangannya. Tetapi belum sempat menyentuh pantat Cindy, istriku segera menjauh.
Setelah memberi “pertunjukan” langsung kepada semua pria yang ada disana, Cindy kembali ke depan ruangan dimana Jack sudah menanti dan memberikannya segelas minuman yang lagi-lagi langsung ditelannya. Jack mendekati Cindy dan langsung menciumnya. Ciuman
mereka semakin liar sampai kulihat lidah mereka beradu dan mereka bergantian mengulum lidah mereka masing-masing tidak memedulikan dilihat rekan kerjaku. Tangan Jack mulai beraksi meremas payudara Cindy dan memasukkan tangannya kedalam busana Cindy.
Jack menghentikan ciumannya dan berbisik di telinga Cindy. Cindy membalas dengan menatap wajah Jack sejenak dengan raut muka memelas kemudian kembali melanjutkan goyangannya. Cindy menaruh tangan dibelakang lehernya dan mulai membuka ikatan busana atasnya.
Butuh sedikit waktu untuk membuka ikatannya, kemudian terbukalah payudaranya yang disangga dengan kedua tangan sambil tetap bergoyang menggoda para pria disana. Terdengar ucapan-ucapan kagum yang menyemangati Cindy. Cindy memang tidak tersenyum selama aktivitas itu, tetapi wajahnya juga tidak kelihatan takut atau pucat seperti sebelum-sebelumnya. DIa kelihatan agak mabuk dan pasrah.
Cindy kemudian melepaskan tangannya sehingga payudaranya yang sekal tergantung bebas. Para pria mengeluarkan riuhan kagum. Cindy meneruskan goyangannya, meletakkan kedua tangan keudara, membuat payudara bergoyang kesana kemari.
Aku juga terangsang dan mengusap penisku dari balik celanaku.
Cindy terus berjoget mempertontonkankan aksi erotis didepan banyak pria. Kemudian dia mulai berkeliling lagi. Pertama mendekati Ricky dan menggosokkan payudaranya didada Ricky. Tangan Ricky segera memainkannya yang dibiarkan oleh istriku. Bahkan dia memeluk Ricky dan menciumnya. Ricky membalasnya dengan memainkan lidahnya.
Selanjutnya Cindy berpindah ke Mamat. Mamat berumur 24 tahun tapi masih kelihatan seperti anak-anak, pendek dan kurus. Aku kurang menyukainya. DIa sebenarnya bawahan yang bagus kerjanya tapi sok tahu dan angkuh. Sekarang Mamat menangkupkan kedua tangannya di buah dada istriku dan meremas-remasnya sambil mencium istriku dengan liar.
Cindy mendekati Mul yang sedang duduk dikursi. DIa menekan payudaranya ke wajah Mul yang dibalasnya dengan menghisap payudara Cindy . Kemudian Sentot orang maintenance yang berbadan besar yang mendapat giliran menekan-nekan buah dada Cindy sambil memasukkan lidah kemulut Cindy sampai ketenggorokannya.
Setelah semuanya mendapat giliran menikmati payudara istriku, dia kembali kedepan dan sekali lagi meminum sesuatu dari gelas yang diberikan Jack. Aku khawatir dia muntah atau lebih parah lagi pingsan disitu. Sebenarnya mungkin dengan begitu dia bisa lepas dari segala
pelecehan ini, tapi aku tidak bisa membayangkan amarah Jack kalau pestanya ini berantakan gara-gara hal tersebut. Kemudian istriku yang kelihatan sudah mabuk pelan-pelan mulai menggoyang pinggulnya kembali. Cindy lalu meletakkan kaki kirinya diatas kursi sehingga semua bisa melihat dengan jelas selangkangannya yang masih tertutup celana dalam berwarna biru.
Cindy membuka roknya, menurunkannya, membungkuk untuk meloloskannya melalui kakinya membuat payudaranya menggantung menantang dan melepaskannya dari kakinya. Para pria lagi-lagi riuh memuji melihat Cindy berdiri dengan hanya mengenakan celana dalam yang tercetak ketat diatas gundukan vaginanya.
Cindy mulai berjoget lagi dan berbalik membiarkan rekan kerjaku melihat bulatan pantatnya. DIa meminggirkan selana dalamnya mempertontonkan belahan pantatnya membuat riuh kekaguman semakin keras.
Setelah lagu beritme cepat diputar, Cindy juga mempercepat goyangannya. DIa berjalan-jalan ditengah-tengah mereka menggoyangkan payudara dan pantatnya, mengguncang-guncangkan buah dadanya dari dekat kepada temanku, atasanku, rekan kerjaku, dan bawahanku. Ini mungkin aksi paling seksi yang dipertunjukkan istriku, tapi sayangnya bukan untukku.
Cindy mulai memainkan celana dalamnya, mengangkatnya, manarik kesamping dan kedepan. Lalu dia mulai menggulung celana dalamnya dari atas sampai memperlihatkan bulu kemaluannya. Kemudian dilanjutkan sampai vaginanya terpampang jelas. Dia tetap berjoget sambil terus menurunkan celana dalamnya kemudian berhenti ketika sampai diatas lututnya.
Membiarkannya disana dulu sembari lanjut menggoyangkan pinggulnya. Kemudian akhirnya diturunkannya celana dalamnya. Ketika dia hendak meloloskan celana dalamnya melalui salah satu kakinya, dia sedikit goyah terlihat tidak sanggup menahan tubuhnya diakibatkan
keadaannya yang sudah setengah tidak sadar akibat mabuk. Tapi Cindy tidak sampai terjatuh dan bisa menahan tubuhnya, mengangkangkan kakinya dan kembali berjoget.
Sambil menyaksikan Cindy berjoget dengan hanya mengenakan kalung, anting,cincin dan sepatu hak tingginya keperhatikan rambut kemaluannya dibagian bibir vaginanya sudah dicukur habis tinggal segaris dibagian atas vaginanya. Kuingat rambut kemaluannya masih lebat sewaktu persetubuhan dikantor Jack. dipotongnya sedikit sewaktu dia melayani nafsu
Jack dan tamunya dirumah kami, dan lebh pendek lagi sewaktu kami melakukan perjalanan keluar kota. Sekarang dia sudah “mendandani” vaginanya seakan mencoba agar kelihatan lebih menggoda apabila sewaktu-waktu dia harus mempertontonkan vaginanya.
Ciindy berjalan mengelilingi kelompok mereka lagi. Tetapi Kali ini dia harus menerima gerayangan tangan-tangan mereka. Para pria tersebut berlomba-lomba meraba, memegang, dan meremas payudara, pantat, atau vagina Cindy. Cindy membiarkannya malah semakin mendekatkan bagian tubuh yang dijamah ke orang yang merabanya dan menggoyangkannya
dengan erotis, bahkan ke beberapa orang sekaligus. Dari gerakan tubuhnya terlihat seakan dia menikmati dan menggundang mereka untuk terus memperlakukannya seperti itu tetapi dari tatapan matanya mengatakan dia merasa malu merasakan tangan-tangan di sekujur tubuhnya.
Kemudian Cindy kembali ke depan ruangan dan meminta minuman kepada Jack yang langsung ditenggaknya. Cindy mulai berjoget lagi sambil bergerak menuju bos baruku Miki yang sedang duduk dikursi tanpa sandaran lengan dengan punggungnya mengarah kepadaku persis dibawah tempatku mengintip.
Aku bisa melihat dengan jelas wajah istriku saat dia berjalan mendekat, meletakkan tangannya di pinggang dan memajumundurkan selangkangannya kearah Miki. Selanjutnya Cindy melebarkan kakinya disebelah kanan dan kiri Miki dan duduk dipangkuannya. Jangan Miki! Cindy TAHU aku tidak menyukainya.
Miki memegang pinggang Cindy dan Cindy semakin merapatkan badannya dan memeluk tubuh Miki dengan tubuh dan kakinya. Miki menurunkan kedua tangannya ke arah pantat Cindy dan meremasnya. Cindy menggoyang tubuhnya naik turun menggesek vaginanya
diatas penis Miki yang aku yakin sudah tegang dibalik celananya. Cindy lalu meletakkan tangannya di didada Miki dan memukul-mukulkan payudaranya ke muka Miki yang segera di pegangnya dan diremas-remas.
Tangan Cindy bergerak kebawah dan membuka ikat pinggang Miki, membuka resleting celananya dan menurunkannya sampai penisnya terlihat. Cindy kembali duduk dipangkuan Miki dan merasakan batang penis Miki bergesekan dengan bibir vaginanya.
“Bagaimana, apa lebih besar dari punya Niko?” Miki bertanya dengan keras kepada istriku.
Cindy terdiam sejenak dan kemudian mengakuinya, “Ya.” Yang mengundang tawa dari beberapa orang disana.
Cindy membuka vaginanya dengan jari dan menurunkan badan menuju kepala penis Miki menerima seluruh panjang penis Miki yang besar kedalam vaginanya. Dengan hanya dua kali hujaman kulihat vagina Cindy sudah basah menandakan dia sudah sangat terangsang.
Miki membaringkan kepalanya di dada Cindy ketika dia menggenjot penisnya. Cindy pun aktif menggoyangkan pantatnya naik turun dipangkuan Miki merasakan penis Miki memompanya, kakinya melingkar disekililing tubuh Miki.
Kualihkan pandanganku kearah mereka yang menonton. Jack sedang bersandar di lemari dengan minuman ditangannya dengan senyum sinisnya. Kebanyakan dari mereka memegang minuman masing-masing. Beberapa dari mereka menggosok-gosok penis mereka dari balik celana. Dari raut muka beberapa ada yang tersenyum menikmati, ada yang kaget dan terheran-heran, ada juga yang memasang muka jijik.
Aku yang juga sudah tidak tahan menyaksikannya membuka celana dan menggocok penisku seirama dengan genjotan istriku dan bosku.
Miki mengggenjot Cindy sambil menggigiti putting Cindy membuat Cindy mengerang . “Ooh, oow, ooh, oow.” Matanya terpejam. Tapi kemudian aku memerhatikan sesuatu yang lain,
sesuatu yang tidak pernah kulihat sampai saat ini selama dia dilecehkan. Dia tersenyum. Bukan senyuman dibuat-buat, tapi senyuman yang keluar dari hati atau tubuhnya yang menikmati kejadian ini.
Cindy melingkarkan tangannya dikepala Miki dan mengelus-elus rambutnya dengan mesra sekali menurutku. Lalu dia menurunkan bibirnya dan mencium Miki. Mereka berpagutan sambil tetap saling menggenjot. “Mmmm,” Cindy mendesah didalam mulut Miki.
Miki menghentikan pagutan mereka dan berkonsentrasi pada persetubuhan mereka. Tapi Cindy yang terlihat lebih agresif. Pantatnya naik turun dengan cepat, kepalanya menggeleng liar sambil mengerang . “HUMMMGGG HUGGGH HUNNNGG!”
Cindy terus mengerang dengan keras sampai aku bisa mendengar dengan jelas melalui dinding kamarku.. “OOH, HUNNG, “OHHHH!”
Cindy semakin merapatkan pelukannya dan membenamkan jarinya kepunggung Miki. “OHHHH MIKKKKIIII! OOOHHH!”
Cindy mengejan dipangkuan Miki, menggeliat sebelum jatuh kepelukannya dan terengah-engah setelah merasakan orgasmenya. DIa mencium Miki dan memeluknya erat. Beberapa orang meletakkan minumannya dan bertepuk tangan pelan-pelan.
Cindy tahu Jack memang memerintahkannya menyajikan tontonan spesial malam ini. Tapi kelihatannya dia tidak kelihatan seperti orang yang diperintah melainkan sukarela. Mabuk atau tidak, Cindy benar-benar menikmati bersetubuh dengan atasan baruku yang brengsek.
Cindy beranjak dari Miki dan menuang minuman untuknya sendiri dan meminumnya. DIa melihat atasan Miki, Kris yang sedang duduk di sofa. Baru kali ini kulihat Kris tidak memainkan hpnya. Cindy menuju kearahnya tetapi melihat Kris tidak memedulikannya, Cindy berlutut didepannya dan mulai membuka ikat pinggangnya. Kris tetap bersikap dingin tidak
membantu Cindy yang bersusah payah membuka kancing dan resletingnya sampai menarik celana hingga penisnya yang sudah semi tegang terekspose. Cindy kemudian mulai mengocoknyanya Kris hanya melihat CIndy tanpa ekspresi seakan memandang Cindy melakukan sesuatu hal yang biasa dilakukan wanita-wanita bayaran.
Setelah penis Kris sudah tegang, yang mana tidak butuh waktu lama walaupun dia bersikap dingin, Cindy mendekati pangkuan Kris, memegang payudara dengan kedua tangannya , mengangkatnya dan meletakkannya dikanan kiri penis Kris. kemudian Cindy menekan kedua payudaranya dan mulai menaikaik turunkan dadanya memberikan titfuck kepada Kris. Dia
terus menghimpit penis Kris dengan buah dadanya, kepala penis Kris muncul dan menghilang diantara belahan dadanya. Kris tetap menyaksikannya dengan diam tanpa ekspresi.
Cindy menghentikakn kegiatannya, membetulkan posisi kemudian meletakkan bibirnya di penis Kris. Dia menciumi penis Kris lalu menjilati kepalanya seperti menjilati es krim dilanjutkan menjilati batangnya atas dan bawah sampai biji kemaluan Kris pun dijilati. Dia tidak pernah melakukan hal itu kepadaku. Kemudian dia mulai menghisap penis Kris, kepalanya naik turun diselangkangan Kris seperti piston. Cindy terlihat seperti pemain film porno profesional..
Tidak lama Kris pun orgasme. Cindy tersedak sekali tapi kemudian mulai menelan hasil orgasme Kris, walaupun masih ada sedikit cairan yang menetes melalui bibirnya dan jatuh ke batang penis Kris.
Cindy berdiri, dan setelah minum dan berbicara dengan Jack berjalan menuju Mul yang duduk di kursi. Tangan Cindy menuju selangkangan Mul mengelus-elus penisnya. Setelah mendapati alat vital orangtua itu sudah siap, Cindy membuka celananya dan mengeluarkan penisnya. Kemaluannya kelihatan besar disebabkan tubuhnya yang kecil. Cindy mengocoknya beberapa kali kemudian berlutut dan mengulumnya sebentar. Setelah itu dia berbalik dan duduk dipangkuan Mul.
Cindy yang lebih tinggi dan besar kelihatan menjulang diatas Mul tapi Mul menikmati berat tubuh Cindy yang menggoyang-goyangkan badan diatas tubuhnya. Tak lama kemudian Cindy mencari penis Mul yang sudah tegang dan mengepaskan di vaginanya. Mul melingkarkan
tangannya dan meremas-remas kedua payudara Cindy, kedua tangannya yang sudah keriput tidak cukup menangkup bulatan payudara yang besar itu. Cindy mulai menggenjot pelan-pelan, Mul hanya bisa memandangi punggung Cindy yang naik turun diatas tubuhnya.
Mul menarik dan memelintir puting Cindy yang sudah mengacung keras, tidak mau kalah agresif dengan Cindy. Kemudian Mul meletakkan tangannya di pinggul Cindy dan menariknya kebelakang. Hanya terlihat rambut Mul dibelakang pundak istriku . Diantara semua kejadian yang terjadi terhadap Cindy , yang paling tidak kuduga adalah Cindy berhubungan sex dengan orang ini yang sudah tua, pendek, dan kecil.
Kaki Cindy terbuka lebar dan kulihat penis Mul masuk dan keluar vagina Cindy, mata Cindy terpejam dan dia tersenyum lagi, menurutku pertanda kalau Cindy benar-benar menikmati genjotannya terhadap orangtua itu. Desahan Cindy terdengar menggoda dan mereka berdua bersetubuh seirama.
Aku menduga kami akan menyaksikan persetubuhan mereka dalam waktu yang lama. Tapi sewaktu tangan kanan Mul menuju keselangkangan Cindy dan menemukan klitorisnya tepat diatas vagina istriku yang sedang dimasuki penisnya, Mul seketika menggosok-gosok titik kenikmatan itu dengan cepat. Mendapat gosokan tepat di g-spotnya, Cindy merintih penuh kenikmatan. “Whoo! aaaww!” Kemudian tubuhnya mengggelinjang dan menegang. Mul
menghentikan hujamannya, kelihatannya mereka orgasme berbarengan . lalu Cindy menghirup nafas dalam-dalam kemudian mengambil waktu berbaring istirahat diatas tubuh Mul.
Entah sudah direncanakan atau tidak, Cindy sepertinya melayani orang-orang di level atas perusahaan lebih dulu. Karena kulihat dia segera menuju Vijay yang kelihatan sudah tidak bisa menahan nafsunya dan sempat menggerayanggi tubuh istriku dengan kasar sebelumnya. Vijay yang berbadan besar duduk diujung kasur dengan badan condong kedepan. Ketika Cindy mendekatinya, dia terlihat tidak sabar menunggu Cindy dan langsung
menarik tangannya. Sambil duduk dipinggir kasur, Vijay meremas-remas bokong istriku dengan keras sambil membenamkan wajahnya dibelahan dada Cindy dan dengan bernafsu menjilati dan menyedot payudara Cindy. Cindy awalnya kaget tapi kemudian dia memeluk
kepala Vijay yang botak dan membiarkan Vijay melakukan apapun yang diinginkan terhadap tubuhnya. Lalu Vijay membalikkan tubuh Cindy dan melekatkan wajahnya di belahan pantat Cindy . Cindy menjerit terkejut merasakan lidah Vijay di lubang pantatnya “OoooW!” Membuat banyak orang yang melihat tertawa..
“Hebat jilatanmu, Vijay,” tawa bawahanku Dani melihat lidah Vijay menjilati lubang pantat istriku.
Vijay kemudian berdiri dan meletakkan tangan kanannya di selangkangan Cindy dan menggosok vaginanya secepat mungkin. Cindy terkesan menikmati perlakuan kasar tersebut, kakinya semakin mengangkang merasakan pria india berbadan besar tersebut memasukkan jari tengah kedalam vaginanya dan menusuk-nusukkan jari tengah ke vaginanya sambil tetap mengosok-gosok permukaan vaginanya.
Vijay kemudian menghempaskan Cindy keatas kasur dan berdiri diantara kedua kakinya. Dalam sekejap Vijay membuka sendiri celana dan celana dalamnya sehingga penisnya yang hitam dan dikelilingi banyak rambut kemaluan terlihat. Vijay naik keatas kasur dan menusukkan penisnya ke vagina istriku. Dia menjatuhkan badannya ke tubuh Cindy dan menggenjotnya secepat kilat.
Menurutku gaya Vijay kelihatan kasar, tapi ternyata tidak menurut Cindy yang kelihatannya justru menyukai gayanya yang kasar dan cepat. Pantat Vijay naik turun menghujam vagina Cindy yang melingkarkan kakinya yang putih mulus di pinggang Vijay yang hitam. Cindy mulai menggeliat dikasur yang masih ditempati beberapa rekan kerjaku membuat mereka memberikan ruang buat pergumulan mereka. Cindy menggelinjang merasakan hempasan
badan Vijay yang besar sedang menggumulinya dengan cepat seakan-akan berburu waktu. Lalu Cindy menjerit merasakan orgasmenya yang diikuti Vijay tak lama kemudian. Vijay segera melepaskan tubuhnya dari Cindy, memakai kembali celananya lalu mengambil minuman dan meminumnya tanpa sedikitpun menoleh lagi ke Cindy.
Cindy duduk diranjang disamping rekan kerjaku David yang kuanggap teman baikku di perusahaan. Cindy mendekatkan tubuhnya kearah David dan menciuminya berulang kali sambil memainkan tangannya di selanagkangan David. David membalas dengan memainkan payudara dan vagina Cindy. David membuka celana dan meloloskannya dari kakinya. Cindy berdiri lalu mendorong David berbaring di kasur dengan kaki David masih dilantai kemudian
Cindy naik ke pahanya. Dengan membelakangi David, Cindy Meletakkan penis David ke vaginanya. Dengan menggerakkan lututnya, Cindy menaikturunkan tubuhnya memompa David. Cindy yang mengambil inisiatif sekarang dengan David terdiam menikmati dirinya “digauli” istriku. Dalam setiap genjotan naik, payudaranya ikut terhempas keatas hampir menyentuh dagunya dan turun lagi menyentuh perutnya. Kasur dan orang-orang yang duduk
disana ikut terguncang-guncang dikarenakan keliaran istriku. David hanya terdiam memegang pinggang Cindy merasakan genjotan Cindy. Pemandangan itu membuat beberapa rekan kerjaku terkekeh-kekeh dan tertawa melihat adegan tak senonoh tersebut. Kepala Cindy
mendongak keatas, rambutnya terurai kemana-mana begitu juga payudaranya yang bergoyang-goyang tak tentu arah. Dalam setiap hujaman kebawah, bisa kudengar suara selangkangan mereka beradu keras.
Aku mengocok penisku selagi mengintip istriku dan rekan kerjaku di kamar sebelah. Tiba-tiba kurasakan aku mau keluar. Kepalang tanggung, kesemprotkan spermaku di dinding yang dulunya pintu yang menyambung ke kamar sebelah itu..
Aku perlu beristirahat sebentar. Kakiku rasanya kesemutan, Kepalaku pusing, mataku berkunang-kunang dan tanganku kotor terkena maniku sendiri. Aku segera turun dari kursi, membersihkan tanganku, minum segelas air, berbaring dikasur dan menutup mataku. Aku masih bisa mendengar suara desahan Cindy dari kamar sebelah diantara suara-suara berisik lain salah satunya suara ranjang yang bergoyang.
Komentar
Posting Komentar